(Ib Bathya Angga N, Pria)
Jawaban:
Kedua lensa yang dipertimbangkan biasanya populer digunakan untuk foto portrait karena kemampuan membuat latar belakang blur dengan mulus akibat bukaan maksimum lensa yang besar.
Tapi kedua lensa ini tidak cocok untuk memotret objek berukuran kecil karena tidak bisa fokus jarak dekat seperti lensa makro. Menurut saya, kedua lensa memiliki harga yang cukup pantas untuk harganya.
Dipasang di kamera Canon 500D yang sensornya crop/APS-C, maka 50mm dan 85mm agak sedikit lebih sempit sudutnya dibandingkan jika dipasang di kamera DSLR full frame atau SLR film. 50mm akan memberikan sudut pandang sekitar 31 derajat dan 85mm akan memberikan sudut 18.5 derajat.
Dalam praktiknya, 50mm itu cukup lega untuk memotret portrait orang 1/2 sampai 3/4 badan dan bisa memuat dua orang dengan relatif mudah. Artinya, kita tidak usah mundur terlalu jauh untuk memasukkan subjeknya. Kalau 85mm agak lebih sempit, cocoknya untuk foto portrait close-up (wajah).
Kelebihan lensa 50mm adalah ukurannya lebih kecil dan ringan, bukaannya lebih besar sehingga membantu dalam pemotretan di dalam ruangan yang agak gelap. Kelebihan lensa 85mm adalah kecepatan autofokusnya lebih cepat sehingga saya lebih memilihnya untuk pemotretan fotografi aksi seperti olahraga indoor.
Karena perbedaan-perbedaan di atas, menurut saya lensa 50mm lebih fleksibel dan praktis untuk indoor dan outdoor. Sedangkan 85mm yang lebih sempit lebih khusus untuk pemotretan portrait close-up.
Jika konsentrasinya foto portrait, saran saya adalah Canon 85mm f/1.8 hasil foto terutama latar belakang akan sangat lembut saat memakai bukaan besar. Sedangkan jika mencari lensa yang cukup lebar dan fleksibel, saran saya 50mm f/1.4.
(Contoh foto 50mm f/1.4. Cocok untuk foto portrait 3/4, foto dua orang dan di dalam tempat/ruang yang kurang cahaya)
(Contoh foto dengan 85mm. 85mm lebih cocok untuk foto portrait close-up seperti foto ini)
Talent: Frischa
(sha/ash)