Program Jahat Dipermak untuk Menyasar Ponsel

Jakarta - Ancaman cyber semakin hari semakin menjamur. Selain virus atau malware, ancaman phishing juga terus mengintai pengguna internet di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Dikatakan Business Development Manager Kaspersky Lab Asia Tenggara Dony Koesmandarin, seiring kian bertumbuhnya pengguna smartphone, ancaman terhadap pengguna kini telah menyebar ke perangkat mobile, seperti ponsel dan tablet PC.


Dalam kuartal pertama tahun ini saja, tercatat ada 22.750 modifikasi baru program berbahaya yang menyasar perangkat mobile. Angka ini hampir setengah dari total jumlah modifikasi pada tahun sebelumnya yang tercatat mencapai 40.059 modifikasi.


"Para penjahat cyber semakin pandai memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk melakukan aksi mereka," ujar Dony Koesmandarin dalam acara media gathering di Jakarta pekan ini.


"Rata-rata pengguna smartphone juga mengakses internet melalui perangkat yang mereka miliki. Hal ini semakin memperbesar peluang penjahat cyber untuk menginfeksi perangkat pengguna," sambungnya.


Ini dibuktikan dengan laporan terbaru Kaspersky Lab yang menyatakan, jumlah pengguna internet yang menjadi korban serangan phishing dalam 12 bulan terakhir meningkat dari 19,9 juta pengguna, menjadi 37,3 juta pengguna. Angka ini melonjak sebanyak 87%.


Riset keamanan ini juga mengungkapkan jikaFacebook, Yahoo, Google dan Amazon kerap dijadikan 'senjata' penjahat cyber untuk mengelabui pengguna internet.


Survei yang dilakukan pada Juni 2013 dengan mengambil data dari layanan awan Kaspersky Security Network, menunjukkan bahwa phishing, yang awalnya hanyalah bagian dari spam, kini telah menjelma menjadi ancaman cyber tersendiri dan tumbuh dengan pesat.


(rns/ash)