Sistem yang didukung oleh TE Subcom and NEC Corporation ini menyediakan koneksi ke beberapa Hub utama untuk mengakomodasi pertumbuhan layanan broadband internet di beberapa wilayah Asia dan memungkinkan efektifitas dari segi biaya serta memperkuat koneksi ke system kabel bawah laut lainnya.
SJC adalah konsorsium dari beberapa perusahaan telekomunikasi dan teknologi global yang terdiri dari Brunei International Gateway Sendirian Berhad (BIG), China Mobile International, China Telecom, China Telecom Global Limited, Donghwa Telecom, Globe Telecom, Google SJC Bermuda, KDDI Corporation, Singapore Telecommunications Limited (SingTel), Telin, dan TOT Public Co.
Sistem kabel laut international SJC ini dimiliki dan dioperasikan oleh konsorsium beberapa perusahaan telekomunikasi dan teknologi global yang menghubungkan tujuh negara yaitu Brunei, China, Hong Kong, Jepang, Singapura, Filipina, serta pilihan untuk menghubungkan Thailand.
SJC terintegrasi dan terkoneksi ke Indonesia dengan jaringan kabel laut internasional Telin lainnya seperti Batam Singapore Cable System (BSCS) dan Thailand Indonesia Singapore (TIS).
Jaringan kabel bawah laut SJC ini memiliki panjang 8.900 kilometer, yang dapat diperpanjang hingga 9.700 kilometer. Sistem kabel bawah laut SJC pun diklaim menggunakan teknologi fiber optik terkini.
Di mana terdiri dari 6 fiber pairs dengan kapasitas mencapai 28 Tbps untuk memenuhi layanan broadband seperti internet, video, data, dan layanan multimedia lainnya. Sebagai ilustrasi, SJC ini mampu mendukung video streaming hingga 3 juta video high definition secara simultan.
Sebagai salah satu anggota konsorsium pemilik sistem kabel bawah laut SJC, kapasitas bandwith internasional Telin bertambah sebesar 2,8 Tbps untuk mendukung layanan broadband di Indonesia dan ekspansi layanan broadband internasional TelkomGroup di wilayah Asia dan sekitarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Telin, Syarif Syarial Ahmad mengatakan bahwa langkah Telin untuk tergabung dalam SJC merupakan sebuah bukti keseriusan Telin dalam memperkuat infrastruktur internasional guna meningkatkan layanan Telin ke customer.
Di samping itu, dengan bergabungnya Telin di konsorsium ini memungkinkan jaringan internasional menjadi lebih bervariasi. Dengan begitu, Telin menawarkan lebih banyak lagi manfaat bagi customer.
Selain untuk mendukung bisnis Telkom Group, konsorsium SJC ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bandwidth internasional yang semakin hari semakin meroket.
"Sementara itu, proyeksi kebutuhan bandwidth internasional di Indonesia akan meningkat secara signifikan dengan CAGR 2013-2018 mencapai 62%," ungkap Syarif, dalam keterangannya yang diterima detikINET, Selasa (2/7/2013).
Telin sendiri saat ini memiliki empat anak perusahaan di luar negeri yaitu Telin Singapore, Telin Hong Kong, Telin Timor-Leste dengan produknya Telkomcel, serta Telkom Australia.
(ash/fyk)