Jika sebelumnya Moto X sempat dibanderol USD 579 tanpa kontrak dengan operator seluler di Amerika Serikat, kini ponsel Android yang bisa dikustomisasi itu turun harga permanen menjadi USD 399. Sementara untuk versi kontrak dua tahun, harga awalnya masih berkisar USD 99.
Seperti detikINET kutip dari blog Motorola yang dilansir Cnet, Kamis (2/1/2013), penurunan harga permanen sekitar 30% ini demi memenuhi permintaan konsumen yang menginginkan smartphone premium dengan harga terjangkau yang masih cukup masuk akal.
Strategi penurunan harga USD 180 ini dikarenakan penjualan Moto X yang kurang menggembirakan. Terlebih, tak lama setelah itu, Google juga merilis Nexus 5 bersama LG yang harganya lebih murah namun punya fitur yang tak kalah bagus. Nexus 5 dibanderol USD 349 untuk versi 16GB dan USD 399 untuk versi 32GB.
Kelebihan Moto X yang bisa dikustomisasi dengan beragam casing pilihan ini ternyata kurang berhasil mengangkat penjualannya. Padahal dalam produksinya, Motorola telah membangun pabrik ponselnya sendiri di Fort Worth, Texas. Pabrik yang dikelola oleh Flextronic ini merupakan bekas pabrik manufaktur Nokia.
(rou/fyk)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!