"Ini tonggak sejarah yang penting karena BRI adalah pertama di dunia yang punya satelit sendiri. Yang hampir pasti berguna untuk bisnisnya," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di acara penandatanganan kontrak antara BRI, dengan Space Systems Loral, LLC dan Arianespace, di Gedung BRI, Senin (28/4/2014).
SBY berharap dengan adanya satelit yang dioperasikan BRI nanti, layanan bank BUMN ini terutama untuk penyaluran kredit usaha mikro bisa memiliki jangkauan yang lebih luas di seluruh Indonesia.
"BRI harus bisa menjadi bank yang paling depan di negeri kita ini untuk punya finansial inclusion untuk menyalurkan kredit mikro. Agar kredit mikro terus berkembang, menjangkau semua kalangan masyarakat di Tanah Air," tambah SBY .
Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengungkapkan, skala operasional layanan BRI memerlukan dukungan jaringan komunikasi satelit yang setara dengan 23 transponder untuk memberikan layanan yang berkelanjutan hingga ke pulau-pulau kecil di seluruh Indonesia.
"Sesuai dengan rencana bisnis jangka panjang Bank BRI. Akan mendukung perkembangan bisnis BRI," kata Sofyan
Satelit yang diberinama BRISAT ini, targetnya akan mengorbit pada triwulan II-2016, dan tak hanya mampu menjangkau kawasan Indonesia, namun juga mampu menjangkau kawasan Asia Tenggara, sebagian wilayah Pasifik, hingga Australia Barat.
Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, untuk melancarkan program ini, BRI mengeluarkan investasi mencapai Rp 2,5 triliun. Dengan beroperasinya satelit ini, BRI bisa berhemat Rp 250 miliar untuk biaya operasional.
"Selama ini untuk keperluan komunikasi BRI Rp 500 miliar satu tahun. Dengan membeli satelit itu bisa Rp 200-250 miliar setahun," tutup Dahlan.
(zul/tyo)