Para korban di berbagai negara dijerat oleh kelompok ini agar bersedia memberikan foto atau video eksplisit mereka di internet, kemudian para korban diperas ribuan dolar dengan ancaman foto atau video mereka akan disebar, kata aparat.
Kelompok ini biasanya beroperasi melalui media sosial atau kamera web.
Para korban ketakutan karena para pelaku mengancam mengirim foto dan video itu ke keluarga dan teman-teman mereka jika uang tidak dibayarkan.
Seorang remaja Skotlandia tahun lalu melakukan bunuh diri setelah diperas oleh jaringan ini.
"Skala jaringan pemerasan ini sangat besar," kata direktor Pusat Kriminal Digital Interpol Sanjay Virmani.
"Kejahatan ini tidak terbatas pada negara atau korban tertentu. Itulah kenapa kerja sama internasional dalam penyelidikan kejahatan ini sangat penting."
Kepala Polisi Filipina Alan Purisima mengatakan semua pelaku yang ditangkap akan dijerat dengan pasal berlapis termasuk pornografi anak, pemerasan dan menggunakan teknologi untuk melakukan kejahatan.
Belum diketahui apakah semua pelaku berkebangsaan Filipina atau campuran.
(nwk/ash)