XL Jaga Axis Agar Tetap Eksis

Jakarta - Sejak resmi diakuisisi XL Axiata bulan Maret 2014 lalu, banyak pelanggan seluler Axis Telekomunikasi Indonesia yang memilih pergi. Meski begitu, brand Axis tetap akan dipertahankan XL agar tetap eksis, khususnya di segmen anak muda.

Deputi Direktur Marketing XL Kencono Wibowo mengakui, banyak pelanggan Axis yang tergerus sejak berkembangnya rencana merger akuisisi dengan XL mulai pertengahan tahun lalu. Dari sekitar 17 juta pelanggan, kini tersisa 13,3 juta saja.


"Sejak proses merger akuisisi, praktis dalam beberapa bulan Axis tidak ada aktivitas pemasaran, ini membuat pelanggannya ada yang switch. Tapi sekarang mulai kami pelajari dulu profil dari pelanggan Axis dan membuat program pemasaran yang cocok untuk mereka," katanya saat ditemui di Xplor, Senayan City, Jakarta.


Setelah rampung mempelajari profil pelanggan Axis, XL pun selaku pemilik baru perusahaan itu memutuskan untuk menggencarkan kembali aktivitas pemasaran yang sempat mandek melalui serangkaian program paket layanan terbaru sesuai karakteristik penggunanya.


"Juni mendatang kami akan meluncurkan program pemasaran terbaru bagi pelanggan Axis. Ada kartu perdana baru dan paket layanan sesuai dengan segmen pengguna Axis yang identik di segmen anak muda," kata Kencono yang lebih akrab disapa Pak Wok ini.


Pak Wok juga berharap, masalah integrasi jaringan antarkedua perusahaan yang membutuhkan waktu sekitar tiga hingga sembilan bulan ini bisa cepat rampung, khususnya pengembalian frekuensi 3G di blok 11 dan 12 spektrum 2,1 GHz.


Tujuannya agar pemerintah bisa secepatnya memproses pengembalian frekuensi dan mengalokasikan kembali untuk XL. Dengan bergabungnya Axis, itu artinya XL memiliki jumlah spektrum sama seperti Telkomsel, yakni 15 MHz di 2,1 GHz, 22,5 MHz di 1800 MHz, dan 7,5 MHz di 900 MHz.


(rou/fyk)