Di Negara Ini iPhone Laris Karena Gengsi

Vietnam - Walau banyak yang bilang terlalu mahal, namun tak dipungkiri setiap seri iPhone selalu laris, seperti di Vietnam. Namun di sana ada sebagian pembeli yang membeli karena gengsi, bukan kecanggihannya.

Pengguna iPhone di Vietnam diklaim tumbuh pesat. Bahkan di kuartal pertama 2014 jumlahnya sudah naik dua kali lipat, lebih cepat tumbuh dibanding India yang sejatinya punya pasar yang lebih besar.


Dan anehnya, pangsa pasar Apple di Vietnam tumbuh saat perkembangan ekonomi di negara tersebut melambat. Sekadar catatan, menurut IMF pendapatan per kapita di sana masih di bawah USD 1.900, jauh di bawah Indonesia yang konon sudah lebih dari USD 4.000.


Pun begitu, kondisi tersebut tidak membuat para penggemar gadget Apple di Vietnam patah semangat. Mereka tetap mengidolakan iPhone meski harganya di luar batas kantong.


"Harganya memang lebih dari dua kali gaji saya. Tapi saya butuh, (dengan iPhone-red) saya jadi lebih pede saat bertemu teman atau kolega," aku Pham My Linh, karyawan yang masih berusia 23 tahun yang baru saja menebus iPhone 5.


Kondisi ekonomi yang kurang baik, serta kredit macet yang semakin tinggi membuat sejumlah pengusaha di Vietnam gulung tikar. Tapi hal itu tidak terlihat di kalangan penjualan smartphone.


Di 'Negeri Flappy Bird' itu menenteng ponsel pintar berharga mahal seakan menjadi simbol kemakmuran. Tak heran jika kemudian iPhone dan tiruannya yang dijual tak lebih dari Rp 1 juta sangat diburu.


"Sebenarnya tak banyak dari mereka yang sanggup beli iPhone, tapi mereka tetap ingin terlihat kaya. Itulah kenapa toko seperti saya bisa berhasil," kata salah satu penjual iPhone tiruan, Nguyen Duc Hai. Seperti dikutip detikINET dari NDTV, Selasa (29/4/2014).


(eno/ash)