Setelah Indonesia, Yahoo Tutup Kantor di China

Jakarta - Yahoo memutuskan menutup kantornya di China. Hal itu sebagai langkah efisiensi mengikuti kebijakan serupa di Indonesia atau Vietnam yang sudah lebih dulu ditutup kantornya.

Diperkirakan, sebanyak 200 sampai 300 karyawan Yahoo di China kena PHK. Yahoo sebenarnya tidak menawarkan layanan khusus di China dan kantor yang ditutup itu digunakan sebagai pusat riset dan pengembangan.


"Kami secara konstan membuat perubahan. Kami akan mengkonsolidasi fungsi-fungsi tertentu di kantor yang lebih sedikit, termasuk di kantor pusat kami di Sunnyvale, California," demikian pernyataan Yahoo seperti dikutip detikINET dari Cnet, Kamis (19/3/2015).


Penutupan kantor Yahoo di China dianggap masuk akal. Soalnya bisa dibilang Yahoo tidak menghasilkan apa-apa di China.


"Fasilitas riset dan pengembangan mereka berbiaya tinggi dan untuk perusahaan selemah Yahoo, hal itu tak masuk akal," ucap Shaun Rein, Managing Director China Market Research.


"Yahoo tidak signifikan di China. Mereka tidak bisa merekrut orang-orang terbaik dan perusahaan China tidak memasang iklan di Yahoo," jelasnya.


Di bawah kepemimpinan CEO Marissa Mayer, Yahoo memang giat melakukan aksi restrukturisasi untuk menekan biaya dan juga karena tekanan investor. Dalam enam bulan terakhir, Yahoo telah melakukan PHK sekitar 600 karyawan.


Akhir tahun lalu, Yahoo juga menutup kantornya di Jakarta. Produk dan layanan Yahoo memang tetap bisa dinikmati di Indonesia, hanya saja segala aktivitas Yahoo di Indonesia dipantau dan dikendalikan oleh kantor Yahoo di Singapura.


"Yahoo tetap berkomitmen di Indonesia dan melanjutkan untuk menawarkan produk berkualitas dengan pengalaman menakjubkan kepada pengguna dan mitra pengiklan kami," kata Barsha Panda, Head Corporate Communications Yahoo India & South East Asia kala itu.


(fyk/ash)