Pelanggan seluler Telkomsel saat ini telah menembus 150 juta dimana 67,9 juta di antaranya aktif menggunakan data. Sementara pengguna smartphone yang terdeteksi di jaringan, total ada 40 juta dimana sekitar 3 juta sudah bisa 4G.
"Penetrasi handset 4G masih sedikit, akhir tahun baru empat juta. Memang tantangannya di 4G ini ada di sisi device pelanggan," kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel di Hotel Eastparc, Yogyakarta, Jumat (20/3/2015).
Dari data yang dipaparkan Ririek, pengguna handset 3G di jaringan Telkomsel saat ini ada 40 juta. Untuk mendapatkan jumlah itu, diperlukan waktu yang cukup lama karena butuh waktu sekitar sembilan tahun sejak 3G beroperasi 2006 lalu.
Sementara di 4G yang baru seumur jagung hadir di Indonesia, saat ini Telkomsel telah memiliki 160 ribu pelanggan yang terlayani 600 eNode B alias BTS 4G di Jakarta, Bali, dan terbaru Bandung. Telkomsel sendiri di semester pertama tahun ini juga akan menghadirkan layanan 4G di Surabaya, Makassar, Manado, Medan.
Kota-kota lainnya juga disiapkan untuk hadir di semester kedua mendatang, namun masih dirahasiakan. Kemungkinan karena Telkomsel masih menunggu tambahan spektrum di 800 MHz bekas Flexi yang akan digandengkan dengan 900 MHz saat ini.
"Tapi tantangan terbesarnya ada di device, idealnya harga handset 4G termurah itu di bawah Rp 1 juta dan 3G di bawah Rp 500 ribu. Untuk harga menurunkan harga handset 3G ke level itu saja butuh waktu sekitar tiga tahun, kalau untuk 4G harusnya lebih cepat karena tidak sesulit waktu perpindahan 2G ke 3G," pungkas Ririek.
(rou/ash)