Rupiah Melemah, Lenovo Terapkan Strategi Khusus

Jakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) turut membuat vendor barang elektronik harus putar otak. Lenovo yang baru saja merilis laptop dan tablet baru tak terkecuali. Untuk mengatasinya perusahaan asal China ini mengaku harus menerapkan kebijakan khusus.

"Kami dibantu dari bagian finance melakukan hedging atau lindung nilai. Kalau konsumen ingin bayar pakai dolar AS bisa kita penuhi. Tapi kita by default selalu menjual dalam mata uang lokal, dalam hal ini rupiah. Satu-satunya cara adalah harus melakukan lindung nilai," ujar COO Lenovo Indonesia Sandy Lumy dalam peluncuran seri ThinkPad terbaru di Pullman Hotel, Kamis (19/3/2015).


Dia memberikan gambaran, Lenovo akan membuat kesepakatan dengan mitra bisnis dan retailer soal harga sesuai kurs yang sedang berlaku untuk jangka waktu tertentu.


"Misalnya exchange rate pada saat ini Rp 13.000, kita sepakati contohnya untuk kurun waktu selama tiga bulan. Jadi selama tiga bulan patokan harganya segitu," ujarnya memberi contoh.


Namun Sandy mengaku tidak bisa menyebutkan secara gamblang kalau harga laptop dan tablet Lenovo akan naik. Yang jelas menurutnya, Lenovo pastinya terus mengikuti perkembangan pasar dan memikirkan kebijakan yang diperlukan.


"Perubahan harga yang terlalu sering bisa membingungkan konsumen dan mitra kami. Maka itu (lindung nilai) adalah kebijakan yang diperlukan untuk mengatasi fluktuasi," simpulnya.


Seperti diketahui, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah berdampak terhadap harga jual barang-barang elektronik, termasuk laptop dan tablet yang dijual para pedagang di Jakarta. Dalam beberapa bulan terakhir, kenaikan rata-rata mencapai 8%-12%.


(rns/ash)