Menurut penuturan Neneng (37) ibunda Yeni, putrinya tersebut pada Minggu (15/3/2015) mengenalkan seorang pria bernama Bagus Dwi Anggoro. Kepada Neneng, pria itu mengaku sebagai dokter umum yang membuka praktek di daerah Bekasi. Tak sedikitpun saat itu Neneng ataupun Maman (45) suaminya menaruh curiga karena pria bernama Bagus tersebut tingkah lakunya cukup sopan.
"Dia enggak bawa kendaraan, sebelum pria itu datang putri saya sempat bilang kalau ada laki-laki yang mau main ke rumah, katanya dia kenal di Facebook. Saya sebagai orang tua mengizinkan saja karena saya pikir toh datangnya mau ke rumah ini, pada Minggu pria itu datang pakai angkutan umum dan mengenalkan diri namanya Bagus Dwi Anggoro," tutur Neneng kepada detikcom di kediamannya, Jumat (20/3/2015).
Karena percaya, ia mengizinkan pria berpostur agak tambun itu untuk menginap di rumah.
"Saya pikir kalau harus pulang pergi ke Bekasi kan jauh, makanya saya izinkan dia menginap di kamar, minggu malam itu saya tidur bareng anak saya. Tak ada firasat apapun. Senin siang anak saya pergi pamitnya mau ke Bank bersama laki-laki itu," lanjutnya seraya menitikan air mata.
Selepas sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTS) Yeni memang tak ingin melanjutkan sekolah dan memilih tinggal di rumah bersama kedua orang tua dan tiga adiknya. Senin siang itu, hari terakhir Neneng melihat putrinya, ia terus berharap hingga hari ini putrinya itu kembali pulang.
Kesedihan juga dirasakan Maman sang ayah. Ia bersama sang istri tiap hari berkeliling ke sejumlah tempat untuk menempelkan selebaran hilangnya Yeni putri sulungnya. Dalam selebaran itu, Maman melampiaskan kekesalannya dengan mempertegas kalimat 'Hilang Diculik' karena meyakini putrinya itu korban penculikan.Next
(jsn/ash)