SIM Card Lokal Tak Gentar Diadu Racikan Global

Jakarta - Belum mendunia bukan berarti tak punya kualitas juara. Setidaknya, beri dulu kesempatan membuktikan diri, kalau perlu diadu oleh para pemain global.

Kondisi ini yang kira-kira terjadi oleh produsen SIM card lokal. Terkadang, mereka dipandang sebelah mata, termasuk di dalam negeri. Padahal secara kualitas, hasil kreasi putra-putri bangsa ini tak kalah dari para penguasa pasar.


Perusahaan lokal yang membuat SIM card salah satunya adalah Xirka Silicon Technology yang menggandeng sumber daya manusia mumpuni dari Pusat Antar Universitas (PAU) Mikroelektronika Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam merancang chip.


"Insya Allah kita berani," tegas Trio Adiono, Kepala PAU Mikroelektronika ITB saat ditanya detikINET soal kualitas SIM Card buatan timnya untuk diadu buatan asing.


Trio menjelaskan, rancangan SIM card sudah menjadi standar internasional dan timnya pun sudah melakukan tes tersebut. "Saat ini kami juga sedang mengembangkan SIM card dengan fitur yang lebih kaya. SIM card yang sedang kami kembangkan tidak hanya dapat digunakan untuk menelepon, tetapi juga untuk bertransaksi menggunakan teknologi contactless (Near Field Communication-NFC)," paparnya.


CEO Xirka Sylvia Sumarlin menambahkan, quality control dan serangkaian tes sudah menjadi menu wajib bagi pembuat SIM card. "Jadi kualitas muncul dari serangkaian tes yang telah kami lewati, yang berbeda adalah programming terhadap SIM card-nya," lanjut mantan Ketua Asosiasi Jasa Internet Indonesia (APJII) ini.


Bahan baku pembuatan SIM card adalah silikon dimana untuk Xirka masih mengandalkan suplai dari Singapura. "Indonesia tak punya pabrik silikon, dan di dunia yang punya pabrik Silikon itu juga tak lebih dari 10 negara. Pembangunan pabrik chipset itu makan biaya luar biasa jadi hanya negara-negara tertentu yang punya pabrik chipset," jelas Sylvia.Next


(ash/fyk)