"Selain data, orang Indonesia masih suka ngobrol. Customer di voice masih besar. Untuk improve quality voice selain yang reguler, kita implementasikan HD voice. Dan Indosat adalah satu-satunya yang dapat sertifikat HD voice GSMA di Indonesia, baru dapat pada akhir Februari kemarin," kata Joko Riswadi, Division Head Network Optimization Indosat saat drive test jaringan Indosat di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Layanan HD Voice dijelaskan Joko adalah fitur untuk meningkatkan kualitas suara menjadi lebih jernih, jelas, dan seolah tanpa jarak saat melakukan panggilan dengan mengaktifkan AMR WB (Adaptive Multi Rate Wideband). Ini memungkinan penggunaan frekuensi untuk aplikasi voice dari maksimum 3400 Hz menjadi dua kali lipat yaitu 7000 Hz.
"HD voice sebenarnya bagaimana kita dapatkan voice yang clear. Kalau seandainya Raisa nyanyi seolah-olah kita dengerin Raisa langsung. Kira-kira begitu, itu adalah tujuan utama kenapa kita ciptakan HD voice," terang Joko.
Joko memberikan catatan, pelanggan dapat menikmati HD voice selama berkomunikasi dengan menggunakan handset yang telah mendukung fitur HD voice, baik handset dari pembuat panggilan maupun penerima panggilan.
"Pada handset nanti akan muncul tulisan HD voice. Ketika HD voice ini hanya akan terjadi ketika satu networknya support, kedua handset yang digunakan sudah support, dua-duanya juga support HD voice. Jangan khawatir, saat ini sudah ada sekitar 300-an tipe handset yang sudah support HD voice," ujar Joko.
Dijelaskannya, tidak semua handset saat menggunakan layanan HD voice memunculkan tulisan 'HD voice', meski handset tersebut mendukung fitur tersebut.
"Seperti Samsung itu gak muncul. BlackBerry Z30 itu muncul. Ketika nelepon muncul tulisan HD voice," sebutnya.
Fitur HD Voice dapat dinikmati pelanggan di 23 kota yang jaringannya telah dimodernisasi.
Wilayah yang sudah terjamah modernisasi jaringan Indosat yakni Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Bali, Pekanbaru, Padang, Mataram, Palembang, Manado, Batam, Balikpapan, Makasar, Medan, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Palangkaraya, Sampit, Sintang dan Samarinda. (rns/ash)