Menurut biro perantara jual beli saham itu, dalam kuartal ini, hanya sekitar 8.000 unit Passport dan Classic yang laku terjual. Sementara selama tahun fiskal ini, BlackBerry perlu menjual minimal 2 juta unit ponsel teranyarnya itu.
Kondisi ini bertolak belakang saat Passport pertama kali diluncurkan. Ketika itu, BlackBerry mengklaim bahwa ponsel bermodel unik itu sangat laku terjual, sekitar 200 ribu unit ludes dalam waktu singkat.
BlackBerry Classic pun punya nasib sama ketika diluncurkan akhir 2014 lalu. Semua stok Classic di Amerika Utara dikabarkan habis terjual pada bulan Desember, seperti dilansir detikINET dari Phone Arena, Selasa (17/3/2015).
Sialnya lagi, masih menurut Morgan Stanley, BlackBerry juga akan kesulitan memenuhi target pemasukan dari segi software, yang dipatok di angka USD 500 juta. Padahal pemasukan dari software ini diharapkan bisa menutup lubang yang ditinggalkan oleh bisnis hardware BlackBerry.
(asj/ash)