Bisnis Mesin Indosat Tumbuh 40%

Jakarta - Bisnis machine to machine (M2M) memang belum memberikan kontribusi signifikan bagi total pendapatan Indosat, namun pengguna layanan itu tercatat tumbuh 40% sepanjang 2014 lalu.

“Kontribusi M2M masih di bawah 10% untuk total pendapatan Indosat. Masih sangat kecil sekali,” kata Hendra Sumiarsa, Division Head M2M Indosat di Penang Bistro, Jakarta, Senin (26/1/2015).


Seperti diketahui, Indosat mencatatkan pendapatan Rp 11,708 triliun hingga semester pertama tahun lalu. Sementara untuk akhir 2014 belum diumumkan. Namun jika melihat persentase yang dihasilkan M2M, bisnis ini masih di bawah Rp 1 triliun.


"Tapi M2M prospeknya sangat cerah dan punya ruang untuk tumbuh sangat besar. Kalau tahun lalu saja kami bisa tumbuh 40%, tahun ini kami harapkan bisa naik 60%,” lanjutnya.


Dengan pertumbuhan 40%, kata Hendra, pelanggan M2M Indosat sekarang genap menjadi 200 ribu dengan average revenue per user (ARPU) mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 1,5 juta per bulan.


Angka ARPU dari pelanggan mesin itu diakui lebih tinggi dibanding ARPU dari pengguna manusia. Terlebih, potensi M2M di Indonesia sangat besar jika melihat industri yang bisa digarap, mulai dari korporat hingga retail.


“Bisnis M2M kami dihasilkan dari solusi end to end seperti GPS tracking, EDC wireless, dan ATM wireless. Tahun ini kami juga akan meluncurkan 10 solusi end to end baru. Tunggu saja,” kata Hendra.Next


(rou/ash)