Digoyang Kasus Perkosaan, Taksi Uber Berbenah

Jakarta - Di tengah upaya meluruskan persepsi negatif mengenai perusahaannya, Uber dihajar isu tak sedap. Tindakan perkosaan oleh sopir taksi Uber di India yang menghebohkan, mengharuskan Uber bertindak.

Regional General Manager Uber Michael Brown menyayangkan terjadi hal semacam ini. Padahal, Uber dikatakannya punya aturan agar setiap pengemudi berlaku baik dan mengedepankan layanan bagi penumpangnya. Belajar dari kasus buruk tersebut, Uber berkomitmen melindungi keamanan para pengguna layanannya.


"Kami akan terus memperkenalkan fitur keamanan baru agar Uber lebih baik dan lebih aman. Kami juga semakin jeli mengecek latar belakang setiap supir Uber," kata Brown di Ritz Carlton, Jakarta.


Salah satu fitur keamanan Uber adalah Share My ETA (Estimated Arrival Time). Dengan fitur ini, pengguna bisa mengirim pesan ke teman langsung dari aplikasi. Melalui pesan tersebut, si teman akan mengetahui nama sopir dan fotonya, kontak si sopir, plat nomor dan link.


Ketika link diklik, si penerima pesan akan melihat link tersebut mengarahkan ke Google Map dan melihat pergerakan mobil secara real time hingga sampai ke tujuan. Dikatakan Brown, ini sangat berguna untuk memastikan keamanan seseorang terutama ketika berpergian malam hari.


"Teman mereka bisa memastikan bahwa orang tersebut sampai dengan selamat ke rumahnya. Jika tidak, mereka punya foto si pengemudi beserta kontaknya untuk melaporkan. Ke depannya kami akan terus menambah lebih banyak fitur keamanan," kata Brown.


Dikatakannya pula, Uber tak segan memberhentikan sopir yang tidak mematuhi aturan apalagi yang berbuat kriminal. Uber juga bersedia bekerjasama dengan aparat kepolisian ketika ada kasus kejahatan terjadi di lingkungan layanan Uber.Next


(rns/ash)