UberX, Naik Taksi Harga Merakyat

Jakarta - Menggaet lebih banyak pengguna, Uber berinovasi merilis layanan baru bernama UberX. Layanan ini boleh dibilang sebagai Uber Rakyat, karena harganya yang diklaim lebih murah dan menyasar segmen menengah.

Resmi dirilis hari ini, Jumat (30/1/2015), Uber ingin menghadirkan pengalaman bertransportasi yang nyaman dengan banderol merakyat. Sebelumnya, di Jakarta aplikasi pemesanan taksi asal Amerika Serikat ini terkenal dengan layanan Uber Black.


Untuk bisa memesan taksi UberX, penggun tak perlu mendownload dan menginstal aplikasi. UberX otomatis live di dalam aplikasi Uber. Dikatakan Regional General Manager Uber Michael Brown, pengguna hanya perlu menggeser pilihan pada layar, UberX atau Uber Black. Keduanya sama-sama berada di dalam aplikasi yang sudah ada.


"Ini sama saja seperti Uber Black yang sudah beroperasi di Jakarta. Anda mendapatkan pengemudi profesional dari perusahaan penyewaan mobil profesional. Bedanya hanya mobilnya berukuran lebih kecil dan harganya jauh lebih murah," ujarnya saat berbincang dengan sejumlah media di Coffee Shop Ritz Carlton, Jakarta.


Dia bahkan sesumbar, UberX boleh dibilang transportasi aman dan nyaman dengan harga sangat terjangkau yang pernah ada di Jakarta. Apalagi jika menggunakannya secara berbagi dengan teman, maka akan jauh lebih murah.


"Nah, mau tahu seberapa murah Uber X? Dibandingkan Uber Black, ini 35% lebih murah," kata Brown seraya memperlihatkan perbandingan tarif kedua layanannya tersebut.


Untuk tarif dasar Uber Black, harganya Rp 7.000. Sementara UberX Rp 3.000. Otomatis biaya per km dan per menitnya pun lebih murah dari Uber Black. Per km UberX diharga Rp 2.000 sementara Uber Black Rp 2.800, dan tarif per menit UberX Rp 300 sedangkan Uber Black Rp 500. Adapun biaya pembatalan, keduanya sama yakni Rp 30.000.


Dikatakan Brown, di banyak kota tempat Uber beroperasi, layanannya selalu lebih murah ketimbang menggunakan mobil sendiri. Bahkan jika kita berpergian jauh 10 kali sehari, Brown pede mengklaim bahwa dengan mempertimbangkan biaya bahan bakar, perawatan, parkir dan lain-lain, menggunakan Uber masih jauh lebih murah.


"Di Jakarta memang belum sampai tahap itu. Tujuan kami bukan menggantikan taksi. Kami ingin membuat orang-orang berhenti menyetir sendiri dan menggunakan Uber. Jika ini terjadi, kemacetan berkurang, kita bisa lebih berbagi dan tentunya berdampak baik bagi kota itu sendiri," harapnya.


(rns/yud)