Dan kebetulan saat kampanye pilpres Juni 2014 lalu, Jokowi pernah melontarkan pernyataan akan buyback alias membeli kembali eks BUMN telekomunikasi itu dari Qatar Telecom (Qtel) yang sekarang menggunakan nama Ooredoo.
Indosat saat ini dikuasai Ooredoo sekitar 65%. Pemerintah Indonesia masih menguasai 14,29%, dan sisanya dimiliki Skagen, perusahaan asal Amerika Serikat dengan 5,42%, dan selebihnya 15,29% ada di tangan publik.
Fakta bahwa menteri pilihan Jokowi ini sempat punya posisi penting di Indosat, apalagi Rudiantara memang meniti awal karir telekomunikasinya di perusahaan itu, membuat sejumlah anggota dewan di Komisi I DPR RI menagih janji buyback kepadanya.
"Kami ingin tahu apakah Kominfo berencana buyback Indosat, sudah sejauh mana persiapannya, apa yang dipersiapkan untuk membelinya kembali," tanya anggota Komisi I DPR Bobby Aditya Rizaldi saat rapat kerja bersama Menkominfo.
Menanggapi hal itu, Rudiantara mengaku isu buyback bukan di ranah instansinya. Namun, sebagai mantan Komisaris Independen di operator ketiga terbesar itu, pria yang akrab disapa Chief RA ini menjelaskan kondisi dari operator itu.
"Sebaiknya hal itu ditanyakan ke Kementerian BUMN. Soal buyback bukan domainnya Kominfo. Tapi yang saya tahu, pemegang saham Indosat memiliki visi hingga 2020 yakni menjadi pemain 20 besar dunia. Saat ini kontribusi Indosat ke pendapatan Ooredoo lumayan siginifikan,” katanya.Next
(rou/ash)