Laserjet Boros, Kantor Diajak Hijrah ke Printer Inkjet

Jakarta - Printer Laserjet memang punya kemampuan mencetak yang cepat. Namun di sisi lain, printer jenis ini punya beban besar untuk urusan konsumsi listrik.

Menurut Elia Sera, Market Development Manager Hewlett-Packard Indonesia, pertama kali dihidupkan, printer Laserjet bisa memakan daya 1.000 watt karena sistem pamanas tonernya.


Jadi ketika ada pilihan produk yang lebih efisien, kenapa tidak dilirik oleh para perusahaan? Produk yang dimaksud adala printer jenis Inkjet.


Dua printer Inkjet yang jadi andalan HP untuk merayu pelanggan kantoran adalah HP Officejet Pro 6830 e-All-in-One dan Officejet Pro 8610 e-All-in-One.


"Kami ingin mencoba untuk masuk ke segmen kantoran dengan dua printer ini, dimana kami melihat perkantoran di Indonesia masih didominasi oleh printer Laserjet," imbuh Elia kepada detikINET di kantornya di kawasan Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


"Nah, kalau printer Inkjet ini dihidupkan paling maksimum 100 watt dan kalau stand by cuma 6,3 watt," klaimnya.


Elia melanjutkan, dua printer Inkjet terbaru HP ini mampu menandingi printer Laserjet pada umumnya bahkan lebih. "Kalau dulu alasan orang pakai printer Laserjet ini kan karena kemampuannya untuk mencetak lebih cepat dibanding printer Inkjet. Nah, dua printer kami ini walaupun Inkjet tapi punya kecepatan cetak yang tak kalah dengan Laserjet, yakni ISO 18 ppm (page per minute)," ungkapnya.Next


(ash/ash)