Seperti yang ditemukan oleh perusahaan antivirus Malwarebytes. Mereka mengungkap bahwa telah terjadi lonjakan infeksi di situs pornografi terbesar yang berasal dari Inggris sebesar 1,500%.
Situs porno yang mencatat 500 juta hits setiap bulannya ini diketahui menyelubungkan malicious melalui kampanye iklan anti virus palsu yang memaksa korbannya untuk men-download.
Jebakan yang dikenal sebagai malvertising ini, berasal dari agen iklan yang memasok iklan berbahaya tanpa diketahui oleh si pemilik situs. Demikian yang dikutip detikINET dari IB Times, Jumat (30/1/2015).
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa di balik rayuan situs pornografi, terkadang tanpa disadari tersimpan malware dalam berbagai bentuk. Trafik tinggi situs pornografi, mengakibatkan jumlah infeksi ke komputer juga meningkat.
Pada tahun 2013, peneliti Conrad Longmore mengklaim bahwa dua situs pornografi yang paling besar rentan disusupi malware adalah P*****b dan X****r dengan presentase 53% dan 42%.
Walaupun kepada BBC, mereka mengklaim bahwa angka itu terlalu berlebihan dan sarang porno online itu mengaku telah langsung melakukan tindakan.
"Kami memiliki masalah dengan malware di masa lalu dan kami benar-benar telah berhenti bekerja dengan biro iklan bermasalah itu," kata salah satu situs porno tersebut.
(tyo/ash)