Menurut penelitian dari Strategy Analytics, Xiaomi turun peringkat ke posisi enam produsen smartphone terbesar pada kuartal IV 2014. Biro riset yang lain, CounterPoint mengeluarkan hasil berbeda, peringkat Xiaomi ada di posisi lima.
Namun bagaimanapun, penurunan posisi itu patut diwaspadai Xiaomi. Terlebih lagi, Xiaomi sudah tergusur di kandangnya, China. Masih menurut Strategy Analytics, kini Xiaomi tergeser ke posisi dua karena dikalahkan Apple.
Ancaman dari vendor besar senegaranya juga kian ketat. Lenovo misalnya, baru saja merilis beberapa smartphone murah buatan Motorola yang bisa mengancam Xiaomi, misalnya Moto X, Moto G dan Moto X Pro. Seperti diketahui, Motorola sudah diakuisisi Lenovo dari Google.
Tak hanya itu, Lenovo memastikan akan meniru model penjualan Xiaomi yang hanya mengandalkan internet. Mereka akan membuat brand baru bernama Shenqi yang akan sepenuhnya dijual online.
"Kami ingin membangun model penjualan murni di internet. Jika kami melakukan hal ini dengan ponsel Lenovo, akan ada banyak permasalahan dengan mitra retail serta operator. Dengan tim yang berbeda, kami bisa melakukan apapun," kata CEO Lenovo, Yang Yuanqing.
"Lenovo dan Motorola telah menaikkan permainan mereka di China dan juga seluruh dunia dan mulai menggerogoti Xiaomi. Masa keemasan Xiaomi untuk mendapatkan pertumbuhan penjualan yang mudah sudah mau berakhir," kata Neil Mawston, Executive Director Strategy Analytics.Next
(fyk/ash)