Refarming 4G di 1.800 MHz Sedot Rp 1 Triliun, Ini Skema Pilihan Operator

Jakarta - Kementerian Kominfo dan empat operator seluler yang beroperasi di spektrum 1.800 MHz akhirnya mencapai kata sepakat untuk memilih satu dari tiga opsi penataan kanal untuk refarming frekuensi agar bisa dimanfaatkan untuk menggelar 4G LTE.

Menkominfo Rudiantara mengungkapkan bahwa opsi ketiga yang menjadi pilihan dari operator seperti Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) dalam common proposal yang dikirimkan Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI).


"Akhirnya opsi ketiga yang disepakati mereka. Pertengahan Februari kita umu‎mkan kebijakannya. Setelah itu bicara clustering. Tidak seluruh Indonesia, nanti kita lihat saja mulai dari mana," ujarnya usai breakfast meeting dengan operator seluler di gedung Kominfo, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


Habiskan Rp 1 Triliun


Sementara menurut Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo Muhammad Budi Setiawan, pihaknya juga akan membentuk gugus tugas (task force) untuk mengawal penataan kanal ini.


"Task force ini akan menjaga supaya penataan tidak dijadikan alat kompetisi. Karena nanti ada yang duluan dan ada yang belakangan selesainya. Perkiraan kami akan memakan waktu tiga sampai enam bulan," ujarnya di kesempatan yang sama.


Dari opsi ketiga itu, nantinya XL akan menempati posisi paling kiri dengan frekuensi 22,5 MHz, kemudian ‎Tri dengan 10 MHz, lalu Indosat dengan 20 MHz, dan terakhir Telkomsel dengan lebar pita 22,5 MHz.


"Biayanya jadi concern masing-masing operator. Menurut mereka nggak sampai triliunan. Tapi dari perhitungan tim kami ‎bisa Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun biaya migrasi keseluruhan," pungkas Dirjen.


(rou/ash)