Sadar akan hal itu, Menkominfo Rudiantara pun coba melakukan langkah preventif dengan terlebih dulu mendekati Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) untuk memberikan sosialisasi potensi gangguan yang bisa menimpa lebih dari 90 juta pelanggan tersebut.
"Saya akan ke YLKI untuk beri tahu duluan. Jangan sampai mereka tahunya belakangan begitu ada kejadian," kata menteri yang akrab disapa Chief RA itu saat ditemui usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Senayan, Jakarta.
Layanan seluler 2G diakui bisa terganggu begitu operator seperti Telkomsel, XL Axiata, Indosat, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) diberikan izin untuk beralih ke teknologi netral dan memindahkan frekuensinya agar berurutan (contiguous) di 1.800 MHz.
Proses pemindahan frekuensi itu akan dilakukan secara bertahap sejak menteri mengumumkan kebijakannya dalam waktu dekat. Rudiantara sendiri mengaku telah menerima surat rekomendasi dari Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) yang berisi common proposal untuk 4G LTE di 1.800 MHz.
Proposal itu berisi pilihan dari tiga alternatif penataan frekuensi yang diajukan untuk urutan kanalnya nanti. Opsi pertama adalah XL, Indosat, Telkomsel, Tri. Opsi keduanya, XL, Telkomsel, Indosat, Tri. Dan opsi ketiganya adalah XL, Tri, Indosat, dan Telkomsel.
Lalu, apa opsi yang bakal dipilih? "Saya sudah terima suratnya dari ATSI tapi belum saya baca detail dan apa opsi yang dipilih. Tapi yang pasti kebijakan untuk 4G di 1.800 MHz akan saya umumkan Februari nanti," jawabnya.Next
(rou/ash)