Bisnis e-Commerce Melonjak 71,3% Jadi Rp 17,72 Triliun

Jakarta - Penjualan yang dihasilkan Indonesia melalui bisnis e-commerce pada 2013 ini diperkirakan melonjak 71,3% dibandingkan 2012, tumbuh pesat dari USD 1,04 miliar atau Rp 10,2 triliun menjadi USD 1,79 miliar atau Rp 17,72 triliun.

Dikutip dari hasil penelitian emarketer, penopang tumbuhnya penjualan e-commerce di Indonesia tak bisa dilepaskan dari meningkatnya jumlah pembelanja online. Pada 2012, jumlah pembelanja online sekitar 7,8% dari total pengguna internet. Sedangkan di 2013, diperkirakan naik menjadi 9,5% dari total pengguna internet.


Dari hasil penelitian terbaru emarketer terlihat kawasan Asia Pasifik menjadi penyumbang terbesar bagi penjualan global business-to-consumer (B2C) e-commerce tahun ini. Di 2013 ini, penjualan B2C e-commerce diperkirakan mencapai USD 1,2 triliun naik 17,1% dibandingkan tahun lalu. Sementara di kawasan Asia Pasifik diperkirakan mencapai USD 388,75 miliar atau naik 23% dibandingkan tahun lalu.


Di 2014, Asia Pasifik diperkirakan akan memimpin pertumbuhan penjualan B2C e-commerce global dengan nilai USD 501 miliar. Tumbuhnya e-commerce tak bisa dilepaskan dari pembelanja online yang mencapai 1,03 miliar pada 2013.


Di Indonesia, bisnis e-commerce telah diramaikan oleh banyak pemain lokal maupun internasional yang masuk lewat suntikan dana. Ada yang terus tumbuh pesat, ada pula yang akhirnya kolaps.


Namun potensi pasar yang besar seiring pesatnya pertumbuhan pengguna internet, terus menghadirkan pemain baru di industri ini yang mencoba peruntungan dengan menawarkan fitur baru yang fresh. Jogglo.com misalnya, yang mengandalkan fitur SocialPush 'jualkan'.


Tombol 'jualkan' ini merupakan fitur yang mampu mendorong barang dagangan di marketplace Jogglo untuk tersebar ke social media, seperti Facebook dan Twitter. Konsepnya pun bagi hasil tanpa investasi.


"Hampir 98% seller yang memasarkan dagangannya di situs kami memanfaatkan fitur SocialPush 'jualkan'. Ini sebuah kepercayaan yang tinggi dari masyarakat," kata Widodo Darojatun, pendiri sekaligus CEO Jogglo.com.


SEVP Corcom Jogglo.com, Ichwan Sitorus menambahkan bahwa sejak diluncurkan pertengahan Mei 2013 lalu, transaksi yang sudah berlangsung selama sebulan ini berjalan aman dan lancar. Hal ini dikarenakan sistem pembayaran yang dilakukan oleh seller, buyer, serta reseller, langsung ditangani oleh Jogglo.


"Sehingga tidak ada celah sedikitpun yang bisa dimanfaatkan untuk terjadinya tindakan kriminal, seperti penipuan, sebagaimana yang masih kerap terjadi di dunia maya. Selain itu, hak penjual dan pembeli, serta hak reseller atau perantara yang mendapatkan bagi hasilnya, semua tertangani dengan baik," jelasnya.


(rou/ash)