Samsung Siap Pasok Ponsel Android untuk FBI

Washington - Samsung dilaporkan hampir mencapai kesepakatan untuk menjadi pemasok smartphone bagi biro intelijen Amerika Serikat, FBI (Federal Bureau Investigation). Handset yang dipakai adalah model Galaxy yang berbasis Android.

FBI yang mempekerjakan lebih dari 35 ribu orang, saat ini kebanyakan memakai BlackBerry. Masih belum jelas apakah ponsel Samsung akan mengganti semua BlackBerry atau sebagian saja.


Belum ada konfirmasi resmi mengenai laporan tersebut dari pihak FBI maupun Samsung. Dari pihak BlackBerry, mereka menyatakan sistem operasinya adalah yang terbaik dalam bidang sekuriti sehingga cocok dipakai dalam lembaga pemerintahan.


"Sekuriti perangkat mobile terasa sangat penting sekarang ini. Fair untuk bertanya mengapa ada pihak yang mempertimbangkan pindah dari standar emas dalam sekuriti, yaitu platform BlackBerry," ucap Steve Zipperstein, Chief Legal Officer BlackBerry.


Samsung sendiri tengah berupaya keras agar handsetnya banyak dipakai di kalangan pemerintahan. Upaya mereka tampaknya mulai membuahkan hasil. Mei lalu, Departemen Pertahanan AS juga meloloskan perangkat Samsung untuk dipakai di sana.


Di beberapa model high end seperti Galaxy Note II, Galaxy S III dan Galaxy S IV, Samsung membekalinya dengan sistem sekuriti bernama Knox. Sehingga Android yang dipakai dalam perangkat tersebut lebih aman.


Namun demikian seperti detikINET kutip dari Reuters, Senin (22/7/2013), tetap ada pendapat skeptis soal keamanan Android. Sistem operasi buatan Google ini memang sering terancam program jahat.


"Sistem operasi Android belum benar-benar diamankan. Jika Anda ingn berjualan di pemerintahan, Anda harus menyediakan solusi yang aman dan Android belum begitu," kata Rob Enderle, analis industri di Enderle Group.


"Jika Anda ingin mengamankannya, Anda harus melakukannya secara keseluruhan. Samsung bukannya tidak mau melakukannya, namun mereka tidak memiliki Android sehingga tidak bisa," tambahnya.


(fyk/ash)