BTS 3G (ari/detikfoto)
Jakarta - Telkomsel dan XL Axiata yang telah ditetapkan sebagai pemenang tambahan 3G di frekuensi 2,1 GHz, masing-masing akan ditagih kewajiban pembayaran up front fee Rp 513,2 miliar dan annual fee tahun pertama Rp 51,3 miliar paling lambat 18 Maret 2013.
"Itu kewajiban yang harus dibayar oleh masing-masing operator sebagai pemenang seleksi tambahan 3G," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto kepada detikINET, Rabu (6/3/2013).
Untuk up front fee 3G sebesar Rp 513.222.236.452, kewajiban pembayarannya hanya satu kali. Namun untuk besaran annual fee Rp 51.322.223.646, hanya untuk tahun pertama di 2013 ini saja.
"Sedangkan untuk tahun kedua sampai dengan ke-10, akan dihitung ulang disesuaikan dengan BI rate tiap-tiap tahun," papar Gatot lebih lanjut.
Dengan demikian, total kewajiban yang harus dibayar Telkomsel dan XL di tahun pertama ini masing-masing adalah Rp 564.544.460.098. Sementara dari pelepasan dua blok ini, Kominfo akan mendapatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 1.129.088.920.196.
Seperti diketahui, Telkomsel dan XL telah ditetapkan sebagai pemenang blok 11 dan 12 yang tersisa di rentang frekuensi 2,1 GHz. Keputusan ini telah ditandatangani oleh Menkominfo Tifatul Sembiring per tanggal 5 Maret 2013.
Telkomsel sebagai pemenang pertama mendapatkan blok 11 pada rentang frekuensi radio 1970-1975 MHz berpasangan dengan rentang frekuensi radio 2160-2165 MHz. Sementara XL di blok 12 mendapatkan alokasi 1975-1980 MHz berpasangan dengan 2165-2170 MHz.
Untuk diketahui, jaringan 3G di spektrum frekuensi 2,1 GHz memiliki total rentang pita 60 MHz yang terbagi dalam 12 blok kanal. Setiap blok memiliki rentang pita 5 MHz.
Sebanyak 10 kanal telah dialokasikan untuk lima operator seluler, yakni Telkomsel di blok 4 dan 5, Indosat di blok 7 dan 8, XL di blok 9 dan 10, Axis di blok 2 dan 3, serta Hutchison CP Telecommunications (Tri) di blok 1 dan 6.
Dengan tambahan dua blok tersisa, itu artinya hanya Telkomsel dan XL yang menguasai tiga blok 3G, sementara tiga operator lainnya hanya menempati dua blok. Sementara Indosat, meski hanya punya dua blok di 2,1 GHz, namun operator ini juga bisa memanfaatkan frekuensi 900 MHz untuk ekspansi 3G.
Setelah proses seleksi beauty contest ini usai, Kementerian Kominfo juga akan melakukan penataan ulang agar spektrum frekuensi 3G di 2,1 GHz yang ditempati lima operator ini bisa berdampingan alias contigious.
Sebelumnya, Head of Corporate Secretary Group Telkomsel Asli Brahmana telah menyatakan akan memanfaatkan tambahan blok 3G ini untuk memberikan layanan dengan kualitas terbaik dan menyediakan jaringan yang sesuai dengan roadmap teknologi Telkomsel.
"Telkomsel siap bertransformasi menuju babak teknologi terbaru dan mengantarkan Indonesia menuju perekonomian masyarakat berbasis pita lebar," katanya.
Sementara VP Corporate Communication XL Axiata Turina Farouk menyatakan tambahan blok 3G tersebut sangat penting dan dibutuhkan oleh oleh XL agar dapat meningkatkan kualitas layanan untuk pelanggan.
"Setelah tanggal 5 Maret 2013 ditetapkan akan langsung ditindaklanjuti karena memang kebutuhan sudah mendesak," pungkas Turina dalam pesan singkatnya belum lama ini.
( rou / rou )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!