Alex Sinaga (rou/inet)
Jakarta - Operator seluler Telkomsel yang baru saja mendapatkan tambahan blok frekuensi 3G di 2,1 GHz berharap sinyal jaringannya yang sering melemah saat peak time di daerah perkotaan bisa kembali kuat.
Direktur Utama Telkomsel, Alex Janangkih Sinaga, mengaku senang dengan tambahan satu blok kanal 3G. Sebab, dua blok 3G yang dikuasai Telkomsel saat ini sudah mulai keteteran melayani lonjakan trafik data yang pesat.
"Kami punya keyakinan, khususnya di kota-kota besar, spektrum yang ada saat ini tidak mencukupi. Di daerah padat, untuk dapat 3G susah. Apalagi saat di tol dalam kota, pas macet cuma dapat 2G. Nah, dengan tambahan carrier ini, jadi menambah kapasitas sepertiganya," paparnya usai rapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta.
Agar bisa cepat-cepat memanfaatkan tambahan 3G ini -- dan membuat jaringannya mengoperasikan tiga blok 3G seluas 15 MHz, Telkomsel juga telah menyiapkan dana sebesar Rp 513,2 miliar untuk kewajiban up front fee dan Rp 51,3 miliar untuk annual fee tahun pertama.
"Yang pertama kami siapkan ialah untuk bayar up front fee dulu. Baru kemudian kami akan duduk bersama untuk sedapat mungkin penataan ulang, re-arrange agar contigious," papar Alex.
Telkomsel saat ini memiliki lebih dari 50 juta pengguna 3G dari total 125 juta pelanggan selulernya. Jumlah ini diyakini akan terus tumbuh pesat seiring rencana Telkomsel memperkuat broadband city ke 500 kota di Indonesia pada 2014.
Anak usaha Telkom ini juga sudah punya roadmap hingga 2022 dimana jaringan Node B untuk 3G akan terus digeber pembangunannya hingga 150.000 sites demi menjangkau 95% populasi penduduk di Indonesia.
"Saat ini total BTS kami sudah 54.297 site. Untuk 3G, tahun ini kami akan membangun 15 ribu BTS dimana 70 persen di antaranya merupakan Node B untuk 3G. Hampir 80 persen belanja modal tahun ini yang di atas Rp 10 triliun dialokasikan untuk meningkatkan layanan data. Kami targetkan pada akhir 2013 total pelanggan bisa menembus 136 juta," kata Alex.
Telkomsel sendiri selama 2012 mendapatkan pendapatan sebesar Rp 54,53 triliun atau naik 12% dibandingkan Rp 48,73 triliun di 2011. Pencapaian ini di atas harapan pasar yang memprediksi Telkomsel cuma tumbuh 10,6% pendapatannya.
Keuntungan yang diraih selama 2012 ini sebesar Rp 15,72 triliun atau naik 23% dibandingkan 2011 sebesar Rp 12,82 triliun. Sementara EBITDA Telkomsel pada 2012 mencapai Rp 30,56 triliun atau naik 11% dibandingkan 2011 sebesar Rp 27,55 triliun.
Dari sisi aset, penguasa seluler terbesar di Indonesia ini telah mencapai Rp 62,92 triliun, naik 7% dibandingkan 2011 yang sebesar Rp 58,72 triliun.
( rou / ash )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!