Internet Explorer Dituding Pengekor

Jakarta - Perang mesin browser memang sengit. Setelah hampir dua dekade, Microsoft mulai berpikir soal masa depan Internet Explorer. Browser kebanggaannya itu bisa jadi kini tengah menanti ajal. Microsoft bakal menggantinya dengan browser baru berkode Project Spartan.

Dipensiunkannya Internet Explorer menjadi bagian strategi perusahaan berbasis di Redmond, Washington, Amerika Serikat ini. Sang CEO, Satya Nadella, ingin meremajakan Microsoft sebagai perusahaan inovator dan bukan pengekor.


"Internet Explorer bukanlah brand yang keren," Paul Saffo, Pengamat Teknologi dari Sillicon Valley seperti dikutip detikINET dari USA Today, Rabu (18/3/2015).


Sejak kehadirannya 20 tahun lalu, Internet Explorer kadung dicap mencontoh Netscape. Strategi Microsoft yang membundling Internet Explorer di Windows menghentikan perjalanan Netscape. Strategi bundling ini sempat digugat pengadilan antitrust terkait monopoli software komputer.


Menurut Paul Saffo, apa yang dilakukan Microsoft memang bukan upaya inovasi. "Di era itu, Microsoft adalah pengikut yang cepat. Biarkan orang lain menjadi pelopor dan kemudian mereka datang ke pasar dan mengambil alih. Sayangnya mereka tidak berhasil dengan Internet Explorer," kritik Paul lagi.


Dan memang sejalannya waktu, meski pengguna Internet Explorer tumbuh pesat, namun tidak pernah memenangkan hati dan pikiran konsumen. Hingga era Firefox dan Chrome tiba. Browser Microsoft banyak ditinggalkan pengguna yang beralih ke mesin peramban lain.


Januari lalu, Microsoft mengutarakan rencananya untuk menghadirkan browser baru di Windows 10. Belum ada nama resmi, hanya menggunakan kode Project Spartan. Dan kemarin, Chris Capossela, Marketing Chief Microsoft, di acara Microsoft Convergence, Atlanta, Georgia menegaskan kembali mengenai rencana tersebut.Next


(ash/ash)