"Kita akan supportif terhadap pemerintah," singkat Adrian Prasanto, Head of Corporate Communication Indosat kepada detikINET, Kamis (18/4/2013).
Apakah ini berarti Indosat akan merelakan Erik yang baru seumur jagung di Indosat untuk 'terbang' bersama Garuda Indonesia?
Sayang, Pras -- sapaan akrabnya -- tidak menjelaskan lebih lanjut. Ia juga enggan menjabarkan maksud kata 'supportif' yang dimaksud. Hanya pernyataan singkat tersebut yang menjadi holding statement Indosat terkait isu kepindahan Erik Meijer ke Garuda Indonesia.
Erik Meijer sendiri mengakui jika memang ada permintaan dari Kementerian yang dipimpin Dahlan Iskan agar dirinya mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) guna mengisi jabatan salah satu direksi di Garuda Indonesia.
"Memang ada itu (permintaan fit and proper test-red.) dan bukan atas permintaan saya," imbuh eksekutif yang juga suami artis Maudy Kusnaedi ini.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengakui akan menggaet Erik Meijer untuk menjadi calon direksi Garuda Indonesia. Alasan Dahlan menggaet Erik Meijer adalah untuk memperkuat pangsa pasar Garuda Indonesia di kancah internasional
"Lagi fit and proper. Pertimbangannya Garuda ingin memperkuat tim, karena Garuda tambah besar, komersial harus lebih kuat. Garuda Indonesia harus menginternasional," tutur Dahlan usai rakor di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Masuknya Erik dalam daftar fit and proper, karena permintaan khusus dari Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar.
"Dia (Dirut Garuda-red.) perlu tim yang kuat untuk buat Garuda lebih besar, persaingan keras, Lion hebat, Garuda tidak boleh tiba-tiba mati," tambah Dahlan.
Mantan bos PLN ini menjelaskan, hanya Erik yang masuk dalam daftar fit and proper di Kementerian BUMN untuk mengisi posisi direksi Garuda.
Namun Dahlan tidak merinci, posisi yang akan dipegang oleh Erik nantinya. Kabarnya, ia akan diposisikan sebagai Direktur Direktur Pemasaran Garuda Indonesa yang saat ini masih diduduki oleh Elisa Lumbantoruan.
"Orang kalau sudah di tingkat beliau itu sudah nggak spesialis itu lagi (telekomunikasi). Nanti bareng-bareng go internasional-kan (Garuda)," tegasnya.
(ash/rns)
