Spektrum WiMax Kotor? Kominfo: Memang Tidak Bersih Total!

Jakarta - Kementerian Kominfo mengakui, frekuensi 2,3 GHz yang ditempati oleh para penyelenggara layanan pita lebar WiMax memang tidak bersih total saat dilelang beberapa tahun yang lalu.

"Namun jika masih terjadi interferensi, laporkan saja. Kami berusaha segera atasi," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto kepada detikINET, Rabu (17/4/2013).


Keluhan atas kotornya frekuensi WiMax sempat diutarakan oleh Berca Hardayaperkasa selaku pemenang lisensi Broadband Wireless Access (BWA) 2,3 GHz yang beroperasi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.


Direktur Berca Hardayaperkasa Duta Sarosa Subagio sempat mengeluhkan tingginya interferensi di 2,3 GHz akibat banyaknya penggunaan perangkat CCTV dan Wifi ilegal di spektrum tersebut.


"Kami sudah habis Rp 300 miliar untuk bayar frekuensi sejak dapat lisensi di 2009. Setiap tahun bayar Rp 79 miliar. Jadi kami sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk membersihkan frekuensi kami, sudah puluhan BTS kami mati," katanya.


Berca juga mengeluh, keluhan interferensi ini kurang direspons cepat oleh tim Balai Monitoring (Balmon) Kominfo. Menurut Duta, pihak Balmon kerap kerepotan menangani keluhan interferensi di 2,3 GHz karena juga sibuk menangani keluhan interferensi di spektrum seluler.


"Memang kami pernah bilang tidak bersih total sejak dilelang. Gangguan yang masuk ke 2,3 GHz juga banyak. Jadi segera lapor saja kalau masih ada interferensi," pungkas Gatot.


(rou/ash)