Tak Sadar, Pengunjung Situs Resmi Jadi Target 'Dedemit Maya'

Jakarta - Tidak hanya lewat phising, spam, hingga adware, kini penyebar ancaman cyber juga sudah mulai menyusupi situs resmi untuk mengincar korbannya. Bahkan menurut laporan yang disampaikan Symantec terungkap bahwa 61% situs resmi telah disusupi ancaman cyber.

Tentunya hal tersebut sangat membahayakan bagi pengguna internet, karena secara tidak sadar telah menjadi target serangan. Hal tersebut dapat terjadi karena masih banyak situs resmi yang tidak melakukan update patch untuk melindungi sistemnya.


"Tanpa sadar, pengunjung situs resmi mungkin saja telah menjadi incaran ancaman cyber, karena situs resmi kini mulai dimanfaatkan penyebar malware untuk mengincar korbannya," tutur Raymond Goh, Senior Director Systems Engineering & Alliances ASR Symantec di Grand Hyatt, Jakarta.


Tidak hanya mengintai dari dalam situs resmi, dedemit maya juga makin masif memperluas ancamannya lewat perangkat mobile. Seperti pada Android, dari 13 potensi kerentanan yang ada di dalamnya, ditemukan 103 ancaman yang siap menghantui pengguna.


Berbanding terbalik dengan kondisi di iOS, karena dari 387 potensi kerentanan yang dimilikinya, baru ditemukan 1 ancaman saja yang menghantui pengguna. Demikian berdasarkan Internet Security Threat Report 2013 Symantec.


Ketatnya seleksi yang dilakukan Apple bagi aplikasi yang ingin masuk App Store diduga kuat menjadi pelindung iOS dari potensi ancaman cyber. Berbeda dengan Google Play yang sifatnya lebih terbuka sehingga banyak aplikasi di dalamnya sering 'lolos sensor'.


"Seleksi ketat Apple berhasil menghindarkan pengguna iOS dari ancaman cyber yang mungkin terjadi, berbeda dengan Android yang sifatnya terbuka sehingga banyak aplikasi yang berpotensi menyebar ancaman mudah masuk dalam layanan aplikasinya," pungkas Raymond.


(ash/ash)