"Penyedianya kan sudah ada, kita nanti tinggal kerjasama saja, tak perlu bangun sendiri," kata Hasnul Suhami, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, di auditorium gedung Merdeka, Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Menurut Hasnul, nanti skema kerjasamanya untuk in-flight communication seperti akses telepon, internet, SMS, dan lainnya ini tinggal ditentukan secara business to business (B2B) saja antaroperator.
"Nanti kalau ada pengguna XL yang menggunakan di atas pesawat kan pasti terdeteksi, nanti otomatis tinggal kliring ke billing XL. Lebih simpel saja, tinggal MVNO," jelasnya.
Sebelumnya, Garuda Indonesia telah menggadang-gadang rencana untuk membenamkan WiFi di maskapai andalannya. Rencana ini akan coba direalisasikan national flight carrier tersebut berkolaborasi dengan Telkom.
Direktur Utama Telkom Arief Yahya pernah mengungkapkan bahwa saat ini Telkom sedang mempersiapkan segala kebutuhan demi pemasangan WiFi di pesawat Garuda. Ditargetkan, masih akan membutuhkan waktu hingga 2 tahun lagi bagi para penumpang untuk menikmati layanan internet selama terbang.
"Masih lama, 2 tahunan lah paling cepat. Setiap pesawat yang baru dipasang," tuturnya.
Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar juga sempat mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk pemasangan fasilitas ini cukup besar, yakni sekitar USD 100.000 untuk satu pesawat.
Selain Garuda Indonesia, Lion Air yang lebih dikenal sebagai low cost carrier ternyata juga tak mau kalah. Lion Air telah mendeklarasikan perjanjian dengan Telkomsel untuk membuat sistem komunikasi dan channel distribusi.
"Penandatanganan kerjasama ini merupakan bentuk pengembangan strategic partnership sekaligus sebagai salah satu bentuk implementasi layanan Corporate Business Solution Telkomsel di Lion Air khususnya di bidang telekomunikasi berbasis data," tutur Rusdi Kirana, Direktur Utama Lion Air.
"Kami berharap sinergi ini mampu menjadi solusi layanan digital lifestyle di dunia penerbangan Tanah Air khususnya bagi pelanggan Lion Air serta dapat mendukung pula kinerja operasional Lion Air ke depan," imbuhnya.
Dengan kolaborasi ini, tentunya banyak yang berharap Lion Air dapat menyajikan fasilitas in-flight communication dari maskapai mereka yang tengah mengudara. Jadi tidak sekadar, penjualan SIM card di atas pesawat.
Nah, terkait rencana ini, Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid belum bisa membeberkan rencana lebih jauh. Harapan itu ada, dan baginya makin cepat justru makin baik.
Sebab menurutnya, perlu adanya pembicaraan antara regulasi telekomunikasi dan penerbangan agar tidak terjadi persinggungan peraturan. Sebab, layanan telekomunikasi di udara berbeda dengan darat dan laut.
"Pelan-pelan dulu. Sekarang kita mencoba menanawarkan program penjualan SIM Card di atas pesawat. Targetnya bisa penumpang domestik dan internasional," tandasnya.
(rou/ash)