Produsen chip komputer yang jadi langganan Apple, Cirrus Logic melaporkan kinerja keuangan yang mengecewakan, sinyal bahwa penjualan iPhone dan iPad saat ini dan ke depannya akan lesu.
Saham Apple sudah terus-terusan turun sejak Desember tahun lalu. Volatilitas sahamnya pun semakin tinggi dengan risiko terkoreksi dalam 30 hari ke depan.
"Tren pelemahan ini terus berlanjut sejak Desember 2012, sejalan dengan paradigma Apple yang sudah mulai berubah," kata Ophir Gottlieb, analis sekaligus managing director dari Livevol dikutip Reuters, Kamis (18/4/2013).
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, saham perusahaan yang didirika Steve Jobs itu anjlok 23,44 poin (5,5%) ke level USD 402,8 per lembar. Sebanyak 33,75 juta lot sahamnya diperdagangkan kemarin.
Saham Apple sempat menembus level tertingginya di USD 705 per lembar di akhir 2012 lalu. Sejak saat itu, sahamnya terus menurun dengan titik terendahnya di USD 398,11 per lembar, anjlok 43% dari titik tertingginya tersebut.
Sampai-sampai dalam satu tahun terakhir ini imbal hasil alias keuntungan investor akan saham Apple malah minus, tepatnya -32,96%.
(ang/rns)