Tifatul: Kita Dahulukan Pemerataan Infrastruktur TIK

Jakarta - Kementerian Kominfo yang tengah berupaya untuk menyetarakan ketersediaan akses jaringan infrastruktur hingga ke pelosok Indonesia meminta masyarakat bersabar jika koneksi aksesnya belum secepat di luar negeri.

Menkominfo Tifatul Sembiring menilai, masalah putusnya koneksi jaringan atau jaringan yang lambat pun sebagai hal yang 'biasa' di negeri ini.


"Jangankan di luar pulau Jawa, di Jakarta saja seperti saya alami sendiri di daerah Lenteng Agung, 3G-nya suka putus nyambung. Dulu saya pernah ke Puncak Jaya (Papua), di sana kebetulan 3G-nya bagus," kata Tifatul.


"Memang ada wilayah-wilayah yang terhalang gunung atau gedung, sinyalnya kurang bagus. Kalau internetnya ingin cepat, ya sewa jasa ISP berlangganan khusus untuk dipakai sendiri saja, tapi tarifnya lebih mahal. Tergantung bandwidth yang diminta," lanjutnya di auditorium Gedung Merdeka, Jakarta, Rabu (17/4/2013).


Menkominfo juga mengatakan, perkembangan tren terkadang memang bisa lebih cepat dibandingkan teknologi. Belum lagi ada regulasi yang harus disiapkan untuk penggelaran jaringan teknologi.


Misalnya saat user membutuhkan koneksi data yang ngebut untuk memanjakan diri saat berinternet ria. Sementara jaringannya masih memble. Belum lagi jika operator mau melakukan ekspansi, namun masih harus menunggu soal regulasi.


Contohnya seperti teknologi 4G Long Term Evolution (LTE), dimana tren teknologinya sudah ada, namun Indonesia masih belum siap untuk regulasinya.


"Kita dahulukan pemerataan dulu, pembangunan infrastruktur TIK belum mampu mengejar pertumbuhan pengguna yang jauh lebih cepat. Jumlah ponsel yang beredar sudah lebih 200 juta, pengguna Twitter 33 juta, Facebook 47 juta. Sementara infrastruktur harus dibangun secara bertahap," katanya.


Selain memperbaiki koneksi 3G dengan memberikan tambahan blok frekuensi ke Telkomsel dan XL Axiata di 2,1 GHz, serta teknologi netral untuk upgrade 3G di 900 MHz untuk Indosat, Kominfo di akhir 2013 nanti juga akan mulai menggodok regulasi untuk 4G dengan teknologi LTE.


"Dengan teknologi netral, penyedia WiMax di 2,3 GHz juga bisa refarming untuk LTE. Sisa frekuensi di 2,3 GHz juga akan kami kaji. Peluang usaha untuk LTE akan kami buka di akhir 2013 nanti," tandas menteri dari PKS ini.

(rou/ash)