Mengapa Takut Cloud?

Jakarta - Cloud computing dianggap sebagai salah satu jalan menatap masa depan bisnis. Hanya saja, implementasi teknologi ini, tak semudah yang dibayangkan. Tak sedikit perusahaan yang masih takut untuk mengadopsinya.

Hal ini pun diakui Trend Micro. Untuk itu, perusahaan cloud security ini coba menyodorkan aplikasi Worry-Free Business Security Services, solusi untuk menjawab keresahan para pengguna terhadap cloud.


Seperti dijelaskan Ryan Delany, Global Solution Marketing Manager Trend Micro, beberapa kekhawatirkan calon pengguna cloud adalah terkait stabilitas koneksi internet dan faktor keamanan. Jika dibuat tiga pernyataan, berikut yang paling sering dilontarkan:


-. "Saya tidak merasa aman jika koneksi internet saya tidak stabil".

-. "Saya tidak ingin menempatkan semua data saya di cloud".

-. "Saya tidak ingin menyia-nyiakan bandwidth hanya untuk mengupload data ke cloud".


Menurut Ryan, cloud menjadi lebih baik untuk dipahami oleh masyarakat saat ini salah satunya berkat perusahaan seperti Google, Apple,Netflix, dan perusahaan yang telah menghabiskan banyak biaya pemasaran untuk cloud.


"Mereka membantu pelanggan untuk memahami produk-produk cloud, dan bagaimana cara kerja produk tersebut. Untungnya, pengetahuan ini diperuntukan bagi pemilik usaha kecil dan karyawan yang menggunakan layanan berbasis cloud di rumah," sebutnya.


Terkait Worry-Free Business Security Services sendiri, Ryan tak ingin menjelaskan panjang lebar soal bagaimana kinerja dan teknis mendalam dari layanan ini. Namun lebih kepada, bagaimana membantu agar pengguna dapat memahami arsitekturnya.


"Yakni solusi keamanan menyeluruh, yang diperuntukan bagi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk melindungi data Anda pada tiga jenis perangkat yaitu: Windows, Mac, dan Android. Serta Ada dua komponen yang membentuk solusi ini," jelasnya.


Komponen pertama yaitu management console. Ini yang akan Anda gunakan sebagai administrator untuk mengelola produk, mengkonfigurasi kebijakan, configure policies, review log files, run reports, dan melakukan tugas-tugas sehari-hari yang berhubungan dengan produk. Management console itu sendiri berada di Trend Micro data center.


Komponen kedua yaitu klien. Ini yang akan diinstal pada setiap perangkat (Windows, Mac, Android) dan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan dari perangkat. Serta menangani pemindaian file, pemblokiran malware yang ditemukan, dan pelaporan hasil ke management console.


Terkait pernyataan, "saya tidak merasa aman jika koneksi internet saya tidak stabil', Ryan mengatakan bahwa sekarang Anda sudah memahami arsitektur dan seharusnya cukup mudah melihat bagaimana ini menjadi data yang sebenarnya.


Secara logika, jika semua keamanan disediakan oleh klien yang berada pada perangkat, bagaimana mungkin Anda bisa menjadi kurang aman tanpa koneksi internet?


"Jawabannya adalah, Anda merasa aman. Semua produk perlu untuk melindungi perangkat yang berada didalamnya, tidak diperlukan koneksi internet untuk menjalankannya," tegasnya.


Sementara untuk pernyataan kedua, "saya tidak ingin menempatkan semua data saya di di cloud", management console secara fisik terletak di cloud, ada jumlah minimal informasi yang berada di cloud.


Hal tersebut mungkin tampak seperti data yang sesungguhnya, ini tergantung pada bagaimana Anda mendefinisikan 'semua data saya'. Satu-satunya informasi yang tidak bisa disimpan di cloud adalah data log yang dihasilkan oleh klien, dan setiap komentar atau catatan yang ditambahkan ke console oleh Anda, sebagai administrator.


"Produk tersebut tidak menyalin setiap file yang ada, seperti document, spreadsheet, file, dan lain - lain. Pada intinya, tidak ada file Anda yang dipindahkan ke cloud. Kami hanya menyimpan data yang terdeteksi malware seperti waktu penyerangan, komputer apa yang digunakan, serta virus apa yang digunakan, dan kemungkinan lain guna mendapatkan informasi data yang sesuai di cloud," jelas Ryan.


Untuk pernyataan terakhir, "saya tidak ingin menyia-nyiakan bandwidth hanya untuk meng-upload data ke cloud".


"Kembali ke pembahasan arsitektur, saya sebutkan bahwa semua perlindungan disediakan oleh komponen kedua, yaitu klien, yang secara fisik terletak pada perangkat. Semua scanning, analyzing, dan perbaikan yang dilakukan pada perangkat sehingga sah tidaknya data tergantung pada pemprosesan tersebut," ia melanjutkan.


Produk ini memiliki beberapa teknologi inovatif seperti smart scan yang memanfaatkan update dari cloud. Namun ironisnya, fitur ini mengurangi bandwidth, file yang sedang di-scan tidak pernah meninggalkan perangkat dan tidak pernah terupload, termasuk di cloud.


Jadi, apakah Anda masih takut?


Kesimpulannya, Ryan menandaskan, tidak ada alasan untuk takut terhadap cloud. Aplikasi Worry-Free Business Security Services diklaim tidak tergantung pada koneksi internet yang aktif untuk memberikan keamanan maksimum.


Data Anda yang 'diambil' dan disimpan di cloud. Itu tidak mudah untuk memindahkan data ke cloud karena proses scan dilakukan semuanya di tempat dimana data itu berada.


"Jadi, karenanya tidak ada lagi alasan bagi Anda untuk takut menyimpan data di cloud," pungkasnya.


(ash/eno)