Bayar Utang, Laba Indosat Turun 15,5 %

Jakarta - Indosat sejatinya mencatat pendapatan yang cukup mentereng pada semester I 2013, yakni Rp 11,708 triliun. Raihan ini naik 14,2% dibandingkan periode yang sama di tahun 2012 yang 'cuma' meraup Rp 10,256 triliun.

Namun lantaran harus membayar beban utang dan berinvestasi untuk modernisasi jaringan, laba usaha Indosat harus turun 15,5%, dari Rp 1,412 triliun menjadi Rp 1,193 triliun pada periode yang ditutup pada 30 Juni 2013 tersebut.


Untuk EBITDA mengalami peningkatan sebesar 9,6% menjadi Rp 5,3 triliun (semester I 2012: Rp 4,8 triliun), dengan marjin EBITDA sebesar 45,4%.


Beban usaha mengalami kenaikan sebesar 18,9% dalam periode ini, utamanya disebabkan oleh kenaikan dalam beban jasa telekomunikasi, beban penyusutan dan amortisasi, beban karyawan serta beban administrasi dan umum, yang diimbangi dengan penurunan dalam beban pemasaran.


Pendapatan selular, data tetap (MIDI) dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82%, 14% dan 4% terhadap pendapatan usaha konsolidasian Perusahaan.


Rugi bersih per saham meningkat sebesar 28,1% dibandingkan tahun lalu, dari sebesar Rp 33,2 pada semester I 2012 menjadi rugi bersih per saham Rp 42,5 pada semester I 2013. Peningkatan rugi bersih per saham ini utamanya disebabkan karena adanya peningkatan beban jasa telekomunikasi dan perubahan masa manfaat peralatan selular.


Indosat menurunkan total hutang selama periode 30 Juni 2012 sampai 30 Juni 2013 sebesar 21,3% setelah melakukan pelunasan pinjaman sindikasi sebesar USD 193,5 juta, pelunasan pinjaman GSI sebesar USD 50,0 juta, cicilan Pinjaman SEK Tranche A, B dan C USD 45,0 juta, cicilan pinjaman HSBC Coface dan Sinosure USD 20,1 juta.


Termasuk cicilan pinjaman komersial 9 tahun dari HSBC USD 4,1 juta, pelunasan pinjaman BCA dan Mandiri masing-masing Rp 1,0 triliun, pelunasan Obligasi VI seri A sebesar Rp 760,0 miliar, pelunasan Sukuk Ijarah Indosat III Rp 570,0 miliar, pelunasan obligasi Indosat II seri B Rp 200,0 miliar dan pembayaran bersih fasilitas RCF Mandiri Rp 350 miliar.


Adapun untuk pendapatan selular tumbuh 13,7% dibandingkan triwulan yang sama tahun 2012, didukung oleh pertumbuhan pelanggan selular yang mencapai 56,5 juta pelanggan pada akhir periode semester I 2013.


ARPU selular naik sebesar 5,4% terhadap periode yang sama tahun lalu utamanya disebabkan peningkatan penggunaan layanan data.


Alexander Rusli, President Direktur dan CEO Indosat menyatakan, sebagai hasil dari pelaksanaan nyata eksekusi strategi yang berkelanjutan, pendapatan dan EBITDA perseroan tetap tumbuh dengan baik dalam SMT1 2013.


"Kami berinvestasi dalam modernisasi jaringan dan membangun kemampuan layanan data, dengan tujuan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan. Akhir kata, dengan lingkungan yang kompetitif, kami tetap yakin dengan arahan tahun 2013," tegasnya.



(ash/ash)