Tudingan miring tersebut awalnya berasal dari salah satu kontributor Beyond3D forum, kemudian ditindaklanjuti lebih dalam oleh situs teknologi Anandtech. Mereka sepakat bahwa Samsung telah mencurangi sebagian aplikasi benchmark dengan menyisipkan aplikasi yang bisa meningkatkan clock GPU.
"Pada saat kondisi normal clock GPU Galaxy S4 sengaja diset pada kecepatan 533 MHz. Namun, frekuensi GPU maksimum diturunkan menjadi 480 MHz untuk aplikasi game tertentu yang dapat menyebabkan overload saat digunakan untuk jangka waktu lama dalam modus full screen," kilah Samsung.
Selain itu Samsung juga menepis tudingan bahwa optimalisasi yang mereka lakukan hanya berlaku untuk aplikasi benchmark tertentu. Karena sejatinya mereka percaya bahwa Galaxy S4 bisa bekerja baik di semua aplikasi.
"Frekuensi GPU maksimum 533 MHz berlaku untuk menjalankan aplikasi yang biasanya digunakan dalam modus layar penuh, seperti browser S, galeri, kamera, video player dan aplikasi benchmarking tertentu yang juga menuntut kinerja substansial," lanjut pernyataan Samsung.
"Frekuensi GPU maksimum untuk Galaxy S4 sengaja bervariasi untuk memberikan pengalaman yang optimal bagi pelanggan kami, dan tidak dimaksudkan untuk meningkatkan hasil benchmark tertentu," sanggah pernyataan Samsung, seperti dikutip detikINET dari BBC, Kamis (1/8/2013).
(eno/ash)
