Dengan harga paling murah USD 199 plus kontrak selama dua tahun, Moto X dinilai masih belum terlalu bersahabat. Tapi tunggu dulu, ini baru awalanya.
Seperti diungkapkan CEO Motorola Mobility Dennis Woodside, Moto X adalah satu dari banyak device yang akan digelontorkan dengan satu merek 'Moto X'.
Secara tersirat bahkan Woodside mengindikasikan bahwa dari jajaran Moto X nantinya akan ada yang dibanderol dengan harga lebih ramah kantong alias murah.
"Pengalaman dari sebuah ponsel bisa didapatkan dengan harga di bawah USD 200 adalah seperti sebuah standar sekarang. Kami ingin semua orang memiliki akses ke smartphone yang terjangkau," katanya seperti dilansir Cnet dan dikutip detikINET, Jumat (2/8/2013).
Dia juga menyadari jika pasar di negara berkembang berbeda dengan negara maju, dimana perangkat yang disubsidi oleh operator jarang dilakukan, hingga pada akhirnya harga menjadi hal sensitif bagi konsumen.
Woodside mengatakan, ia ingin Motorola dapat menawarkan teknologi terdepan dengan harga terjangkau. Sehingga konsumen sadar untuk tidak harus memilih antara menghabiskan banyak uang pada perangkat atau membeli piranti tua dengan teknologi usang.
Dengan kontrak dua tahun, Moto X dibanderol USD 199,99 untuk versi 16 GB dan USD 249 untuk 32 GB. Sebagai langkah awal baru pasar Amerika Serikat yang bakal disambangi perangkat ini pada akhir Agustus. Setelah itu baru mulai menyebrang ke Kanada, Amerika Latin dan negara-negara lainnya.
(tyo/ash)
