Ditemui detikINET di sela KTT APEC 2013 di Bali, Tifatul mengingatkan kembali bahwa slot orbit itu bukan punya perusahaan, melainkan negara. Adapun perusahaan atau operator cuma sebagai penyewa slot.
"Menurut economical lifetime satelit Indosat (di slot orbit 150,5 BT) itu sudah habis pada tahun 2011. Tapi sekarang yang berlangsung adalah functional lifetime-nya," jelas Tifatul.
"Kita memperingatkan Indosat dari tahun 2011, sampai sekarang mereka belum menyatakan kontrak untuk membeli satelit baru," lanjutnya.
Alhasil, Kominfo pun melayangkan surat peringatan kedua. Dengan ancaman jika mereka belum memenuhi maka slot orbit tersebut akan dicabut.
"Kini satelit di slot orbit 150,5 BT itu masih ada. Tapi itu sudah mengalami perubahan. Kalau istilah saya kaya Jupe (Julia Perez-red.), sudah 'joget-joget'. Di kiri kanannya kita batasi, jadi sudah kaya floater dia (satelit-red.) goyang ke sana ke mari," kelakar Tifatul.
Sampai saat ini, Indosat disebut belum dapat menunjukkan kontrak untuk satelit baru di slot orbit yang dipermasalahkan tersebut.Next
(ash/tyo)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!