"ADH ini semacam asuransi tambahan bagi konsumen. Apabila gadgetnya mengalami kerusakan di layar akibat jatuh atau rusak karena terkena air, maka kita bisa dengan mudah mengklaim kerusakan tersebut," jelas Prambudi Baskara, PM & PreSales HHP Business to Business PT Samsung Electronics Indonesia kepada detikINET, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam pelaksanaan solusi ADH ini Samsung bekerja sama dengan pihak ketiga, yakni Tech Protect. Untuk dapat menggunakan solusi perlindungan ADH ini, konsumen akan dikenakan biaya Rp 300.000 per tahun.
"Untuk saat ini ADH hanya kami tawarkan kepada konsumen Galaxy Tab Active saja, namun tidak menutup kemungkinan jika ke depannya ADH ini akan diaplikasikan ke perangkat Samsung lainnya," ucap Prambudi.
Solusi perlindungan ADH ini bukan kali pertamanya dihadirkan oleh Samsung. Sebelumnya, Samsung pernah mengaplikasikan ADH pada perangkat Galaxy S4 yang rilis di tahun 2013 lalu.
Galaxy Tab Active sendiri merupakan tablet anyar Samsung yang ditujukkan untuk segmen pasar enterprise. Perangkat dengan bentang layar 8 inch (1280 x 800 pixels) ini dibanderol dengan harga Rp 6 jutaan.
Di sektor jeroan, Samsung menyematkan prosesor quad core 1,19 Ghz Snapdragon 400 dengan besaran RAM 1,5 GB dan memori internal 16 GB yang dapat diperluas dengan microSD up to 64 GB.
Untuk sistem operasinya sendiri, tablet ini berjalan di atas sistem operasi Android 4.4 KiKat. Samsung mengklaim tablet anyarnya itu punya daya tahan yang cukup lama, karena disokong oleh baterai berkapasitas besar, yakni 4.450 mAh.
Kendati tidak terlalu mewah dari segi jeroan, namun tablet yang dilengkapi dengan stylus C-pen sudah mengantungi sertifikasi IP67, sehingga aman dari debu dan air, serta tahan dari benturan hingga 1,2 meter.
(rou/rou)
