"Kami mendapatkan banyak tanggapan, terutama soal perubahan besar-besar ini. Beberapa dari mereka sudah mempunyai akun Blogger sejak 10 tahun yang lalu," tulis Jessica Pelegio, seorang produk manager di Google, seperti dikutip detikINET dari The Guardian, Sabtu (28/2/2015).
Pelegio juga menyebutkan bahwa ada pengguna Blogger yang memposting konten pornografi itu untuk mengekspresikan identitasnya. Dan aturan baru Google akan mempunyai berpengaruh buruk terhadap orang itu.
Alih-alih memblokir pornografi, Google akhirnya hanya melanjutkan aturan lamanya. Yaitu melarang penggunaan konten mesum itu untuk keperluan komersial.
"Para pemilik blog harus melanjutkan memberi tanda 'adult' jika blognya mempunyai konten porno, jadi posting itu bisa disimpan di dalam 'adult content'," tambah Pelegio.
Namun pihak Google tak menyebutkan alasan yang lebih konkrit soal penarikan aturan tersebut, seminggu setelah aturan pertama diumumkan. Namun yang jelas para pesaingnya seperti Tumblr ataupun Wordpress tak jadi kelimpahan para pengguna Blogger yang kabur akibat aturan baru itu.
(asj/asj)
