Ramnit Botnet Digerebek Polisi Siber Internasional

Jakarta - Pusat Penanganan Kejahatan-Cyber Europol (EC3) mengkoordinasikan operasi internasional bersama dari pusat operasionalnya di Den Haag, dengan target operasi Ramnit botnet yang telah menginfeksi 3,2 juta komputer di seluruh dunia.

Operasi ini melibatkan peneliti dari Jerman, Italia, Belanda, dan Inggris --yang memimpin operasi bersama dengan mitra dari industri swasta.


Botnet - istilah yang digunakan untuk menggambarkan jaringan komputer yang terinfeksi digunakan oleh para kriminal untuk mendapatkan akses jarak jauh dan mengontrol komputer yang terinfeksi, sehingga memungkinkan mereka untuk mencuri informasi pribadi dan perbankan, seperti password, dan melumpuhkan perlindungan antivirus.


Malware ini, menginfeksi pengguna yang menjalankan sistem operasi Windows, mencari jalur lain untuk menginfeksi, seperti link yang terdapat dalam email spam atau kunjungan ke situs yang terinfeksi.


Perwakilan dari berbagai negara, Microsoft, Symantec dan AnubisNetworks bekerja sama dengan petugas Europol telah menutup server kontrol dan komando, serta untuk mengembalikan 300 alamat domain internet yang digunakan oleh operator botnet itu.


Operasi ini didukung oleh Taskforce Aksi Cybercrime (J-CAT), yang berkantor pusat di Europol. CERT-Uni Eropa (Computer Emergency Response Team untuk lembaga, badan dan agensi Uni Eropa) berpartisipasi dalam operasi ini, menyampaikan informasi tentang korban kepada tim (peers), untuk tujuan mitigasi risiko.


Deputy Director Operations Europol, Wil van Gemert, mengatakan: "Keberhasilan operasi ini menunjukkan pentingnya penegakan hukum internasional bekerja sama dengan industri swasta dalam memerangi ancaman cybercrime global."


"Kami akan melanjutkan upaya kami dalam menaklukkan botnet dan menghancurkan infrastruktur inti yang digunakan oleh kriminal untuk melakukan berbagai kejahatan dunia maya. Bersama dengan negara-negara anggota Uni Eropa dan mitra di seluruh dunia, tujuan kami adalah untuk melindungi orang-orang di seluruh dunia dari kegiatan kriminal semacam ini," tambah van Gemmert, dalam keterangan yang diterima detikINET, Sabtu (28/2/2015).


Microsoft dan Symantec telah merilis instrumen untuk membersihkan dan mengembalikan pertahanan komputer yang terinfeksi. Bagi mereka yang khawatir komputer mereka mungkin telah terinfeksi, EC3 merekomendasikan mengunduh perangkat lunak khusus untuk disinfeksi.


(asj/asj)