Mengulik Teknologi Phase Fresnel Lensa Nikon 300mm

Jakarta - Di Consumer Electronics Show (CES) 2015 lalu, Nikon mengumumkan lensa dengan teknologi Phase Fresnel (PF). Dengan teknologi ini Nikon berhasil membuat lensa telefoto 300mm f/4 yang bobotnya hanya setengahnya dari lensa Nikon 300mm f/4 sebelumnya yang tidak mengunakan teknologi ini (755 gram dibandingkan dengan 1,44 kg).

Panjang lensa juga berbeda cukup signifikan (14,75 cm dibandingkan dengan 22,5 cm). Diameter filternya juga tidak terlalu besar, yaitu 77mm.




Keterangan foto: Perbandingan ukuran antara lensa Nikon 300mm PF dengan lensa 300mm yang lama.


Menurut penjelasan Nikon, PF mengkompensasi munculnya chromatic abberation dengan memanfaatkan fenomena difraksi foto.


Dengan mengunakan PF ini, tidak dibutuhkan banyak elemen lensa yang tadinya digunakan untuk menekan munculnya chromatic abberation. Hasilnya adalah lensa yang ukurannya lebih kecil dan relatif ringan.


Lensa biasa membuat gambar melalui fenomena photorefractive. Tingkat refraksi lensa tergantung dari warnanya. Formasi warna di gambar berurut dari biru (B), hijau (G) dan merah (R). Karena ada perbedaan panjang gelombang tiap warna maka terjadi penyimpangan warna (chromatic abberation).


Lensa Fresnel ini mengurutkan formasi warna dalam urutan terbalik yaitu merah (R), hijau (G), dan biru (B) sehingga saat dikombinasikan, penyimpangan menjadi tidak ada karena terkompensasi. Next


(ash/ash)