Tentu dengan ini semua jadi lebih mudah nan efisien. Hanya tinggal tergantung dari pengguna, apakah mau terbuka untuk menerima teknologi ini atau tidak?
"Kita akan memberikan pembelajaran kepada masyarakat Indonesia kalau tren dan teknologi akan seperti ini (smart home-red)," kata Sales Director LG Electronics Indonesia, Budi Setiawan kepada awak media di sela-sela Gala Dinner LG InnoFest 2015 di Magelan Hotel, Sutera Harbour Resort, Kinabalu, Rabu (4/2/2015) malam.
Budi berujar, beberapa tahun mendatang, tren peralatan rumah diprediksi lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Apalagi lapangan pekerjaan untuk pembantu rumah tangga akan jarang.
"Rumah dengan konsep smart home, semuanya terkoneksi. Melalui vendor, kita rencananya akan membuat contoh rumah dengan konsep smart home. Agar ada contohnya dan bisa dipercaya," paparnya.
Contoh home appliance pada smart home dari LG adalah Anda bisa menyalakan LG Roboking Square, suatu alat penyedot debu yang bentuknya kotak dan kecil tapi seperti robot. Dari smartphone melalui aplikasi khusus bernama home chat, Anda bisa memerintahnya melalui chatting. Meski, sedang berada di luar rumah.
Lain lagi LG Twin Wash System. Mesin cuci yang lebih efektif dan hemat daya. Alat ini mampu menampung pakaian hingga 21 kg dan mencucinya dengan bersih sampai kering selama 59 menit.
"Smart home ini memang masih dikhususkan bagi masyarakat menengah ke atas," tutupnya.
(aff/ash)