Demikian ditegaskan oleh Adrie Suhadi, Country Lead divisi mobile Lenovo Indonesia yang ditemui detikINET selepas acara peluncuran dua ponsel anyar Lenovo di Qi Dine, Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Namun menurut Adri, pihaknya saat ini masih dalam tahap merumuskan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk memenuhi aturan tersebut.
"Sampai saat ini kami masih mempelajari aturan tersebut. Namun kami akan comply, agar tetap bisa berjualan di Indonesia. Kami sanggup memenuhi aturan tersebut," ujar Adrie.
Keyakinan itu juga didasari oleh rencana Lenovo untuk lebih banyak lagi merilis ponsel berkonektivitas 4G di Indonesia.
"Ke depannya, kami akan lebih banyak merilis ponsel 4G, baik kelas menengah atau mungkin juga kelas bawah," tambahnya.
Adrie menjelaskan bahwa ponsel kelas bawah yang ia maksud adalah ponsel yang dibanderol dengan harga di bawah Rp 2 juta.
Jalan Lenovo untuk memenuhi TKDN 40% tersebut sepertinya masih panjang. Itu karena sampai saat ini kandungan lokal yang dimiliki oleh ponsel Lenovo masih minim.
"Penerapannya kan nanti bertahap, kalau tidak salah 20% dulu. Jadi ya kami juga akan memenuhinya secara bertahap sesuai aturan. Untuk saat ini kandungan lokalnya hanya dari segi aplikasi," tutup Adrie.
(rou/rou)