Adrie R. Suhadi (asj/detikINET)
Adrie mulai mengemban posisi itu mulai Januari tahun 2015. Sebelum pindah ke Lenovo, pria 39 tahun ini sudah malang melintang di berbagai industri selama kurang lebih 15 tahun, seperti bisnis ponsel, operator seluler, consumer goods, dan market/shopper insight.
Kepindahan itu menurutnya karena ia merasa tertantang dengan ajakan Lenovo untuk mengembangkan bisnisnya di bidang retail.
"Lenovo memberikan kesempatan saya untuk bergabung dan mengembangkan bisnisnya di bidang retail. Nama besar Lenovo juga mempengaruhi saya untuk kian jauh menumbuhkan bisnisnya", ujar Adrie selepas acara tersebut.
Salah satu strategi yang diterapkan oleh Adrie sejak awal masa jabatannya itu adalah Lenovo akan terus menghadirkan ponsel yang ia sebut sebagai value to money. Yang ia maksud adalah, dengan uang yang sama, konsumen bisa mendapatkan nilai lebih dari ponsel Lenovo.
"Konsumen sekarang sudah pintar, mereka maunya ponsel dengan fitur dan desain yang oke, dan bisa mengakomodasi semua kebutuhannya. Itu yang coba kami penuhi dengan ponsel-ponsel value to money," ujar Adrie yang ditemui detikINET selepas acara peluncuran ponsel, Kamis (5/2/2015).
Adrie bukan orang baru di bisnis ponsel. Ia cukup lama berkiprah di Nokia Indonesia, sejak bulan April 2010. Kala itu ia menempati posisi Retail & Customer Marketing Manager, posisi yang ia tempati selama hampir dua tahun.
Setelah itu ia menjadi General Retail Manager Nokia Indonesia selama dua tahun empat bulan, sebelum akhirnya Nokia diakuisisi oleh Microsoft. Posisi terakhirnya di Microsoft Devices Group -- nama Nokia pasca diakuisisi -- adalah Head of Retail, yang ia tempati sejak April 2014 hingga Januari 2015.
(asj/ash)