Bila diperhatikan, ponsel Android One milik Evercoss sedikit bedanya dengan ponsel yang lebih dulu diluncurkan oleh Nexian dan Mito. Ini karena Google memang menerapkan pakem standar yang harus dipatuhi oleh setiap vendor yang ingin merilis perangkat Android One.
"Evercoss bekerjasama dengan Google menghadirkan sebuah smartphone yang memiliki standar kualitas tertentu. Diyakini sangat berkualitas karena punya software dan hardware yang mumpuni," ujar Janto Djojo, Chief Marketing Officer Evercoss di sela peluncuran One X di Le Meridien Hotel, Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Adapun pakem yang diterapkan oleh Google dalam merancang perangkat Andorid One salah satunya adalah bentang layar dan prosesor. Journey One punya ukuran 4,5 inch dengan resolusi 840 x 480 pixel. Jeroannya pun menggunakan prosesor quad core MediaTek 1,3 GHz, RAM 1 GB, dan memori internal berkapasitas 8 GB.
Di sektor perekam gambar, perangkat ini mengandalkan kamera depan dengan resolusi 2 megapixel dan kamera belakang 5 megapixel. Sayang ketika ingin menjajal kemampuan kameranya, perangkat ini menolak untuk digunakan karena dibutuhkan kartu microSD.
Sama halnya dengan ponsel keluaran Nexian dan Mito, One X juga menggunakan sistem operasi Android terbaru, yakni Lollipop 5.1. Evercoss memastikan jika pengguna One X akan selalu mendapat update sistem operasi.
"Ini kan perangkat kerjasama dengan Google, maka seharusnya software dan firmware akan selalu ter-update dan lebih dulu dari perangkat Android lainnya," ujar Janto.
Lantas bagaimana dengan harganya? Tak jauh beda dengan Nexian dan Mito, ponsel dengan pilihan warna hitam dan putih itu dibanderol Rp 1.388.000. Namun, khusus pada tanggal 6 Februari 2015, Evercoss menjual One X dengan harga Rp 999.000 di situs belanja Lazada.
(fyk/fyk)