Balai Uji Kominfo Siaga Dibanjiri Perangkat 4G

Jakarta - Seiring dengan layanan 4G LTE yang telah dikomersialisasikan oleh operator seluler, praktis perangkat yang sudah mendukung teknologi ini bakal menjamur.

Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) milik Kementerian Kominfo sebagai garda terdepan untuk urusan pengujian perangkat telekomunikasi pun mau tak mau harus siap sedia menghadapi era 4G.


Bahkan Mochammad Rus’an selaku Kepala BBPPT mengatakan lembaganya sudah lebih dari siap menghadapi banjir perangkat 4G. Sejumlah peralatan pengujian yang mendukung teknologi telekomunikasi generasi keempat itu sudah ada di lab-lab milik BBPPT.


“Kita sudah siap LTE, baik FDD maupun TDD. Karena pengujian (BBPPT) ini kan masuk front depan (Kominfo),” ujar Rus’an kepada detikINET, di kantor BBPPT di Bintara, Bekasi, Rabu (18/3/2015).


Tak cuma perangkat, penguatan SDM juga jadi fokus utama BBPPT dalam peningkatan kualitas lembaganya. Contohnya adalah pelatihan-pelatihan yang secara berkala diberikan kepada para stafnya. Selain agar staf BBPPT tak ketinggalan dengan perkembangan teknologi, pelatihan ini juga dilakukan guna memenuhi persyaratan sertifikasi ISO:17025 yang telah meraka kantongi.


BBPPT sendiri punya 4 laboratorium yang punya tugas masing-masing, yakni laboratorium pengujian radio, non-radio, kalibrasi, dan Electro Magnetic Compatibility (EMC). Tiap-tiap laboratorium ditangani minimal dua staf ahli.


Tapi secara total ada 12 staf yang menangani keempat laboratorium BBPPT. Staf-staf tersebut akan menyesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap laboratorium. Itu belum termasuk dengan tenaga honorer yang juga dipekerjakan BBPPT untuk membantu proses pengujian.


“Tiap lab memang punya masing-masing dua staf ahli, tapi yang lainnya juga akan ikut membantu bila salah satu lab tengah punya beban kerja yang tinggi. Begitu juga tenaga honorer, kami mempekerjakan agar proses pengujian bisa berjalan lebih cepat,” imbuh Rus’an.


Menariknya, meski sebatas tenaga honorer, BBPPT tak menutup mata soal keahlian yang dimiliki. Karena selain harus punya spesifikasi yang dibutuhkan saat proses perekrutan, tenaga honorer di BBPPT juga tetap diikutkan pelatihan-pelatihan yang sama dengan staf BBPPT. Jadi bisa dibilang antara staf BBPPT dan tenaga honorernya, punya tingkat keahlian yang kurang lebih setara.


(yud/ash)