Fitur ini juga akan diperluas penggunaannya ke dunia online lewat Microsoft Passport. Sehingga pengguna tidak perlu mengetikan password lagi saat akan login ke sebuah website.
"Sekarang ini, passsword paling banyak digunakan untuk melindungi informasi pribadi. Tapi semakin tidak aman dan kurang nyaman," ujar Joe Belfiore, Microsoft Operating System Vice President seperti dikutip detikINET dari Technews World, Kamis (19/3/2015).
Menurut Joe, password mudah sekali dibobol dan bila menggunakan kombinasi yang rumit malah kadang kurang efektif. Ditambah setiap orang pastinya memiliki banyak akun, sehingga mereka harus mengingat banyak kombinasi password.
"Kebanyakan dari kita ingin sesuatu yang lebih mudah diingat. Jadi kita membuat password yang simpel. Kadang, kita menerapkan password yang sama dibanyak akun. Semua itu malah tidak aman," ujarnya.
Untuk menggunakan fitur Windows Hello membutuhkan tambahan hardware khusus pada perangkat, seperti pembaca sidik jari, IR Illumination atau sensor biometrik lainnya.
Saat ini sudah banyak perangkat notebook ataupun smartphone yang memiliki pembaca sidik jari. Artinya mereka dapat langsung menggunakan fitur ini saat Windows 10 diluncurkan. Untuk memindai wajah dan retina memang masih sedikit. Satu diantaranya adalah Intel RealSense F200.
(fyk/fyk)
